800 KK Direlokasi Imbas Ancaman Pergerakan Tanah di Cianjur
Tidak hanya perkampungan, bangunan sekolah SD dan SMP yang terletak di bagian bawah perkampungan juga akan direlokasi karena akses jalan menuju sekolah tersebut ambles dengan kedalaman mencapai 20 meter, sehingga tidak layak untuk digunakan kembali.
Sebanyak 800 kepala keluarga (KK) direlokasi Pemkab Cianjur imbas ancaman pergerakan tanah yang berpotensi terjadi. Ratusan KK yang direlokasi berada di lima kampung di Desa Batulawang.
"Kami akan segera mencari lahan untuk merelokasi warga di satu RW atau lima kampung yang terdampak pergerakan tanah. Perkampungan yang terdampak sudah tidak dapat ditingggali karena pergerakan tanah terus meluas dan semakin dalam," kata Bupati Cianjur Herman Suherman di lokasi bencana alam di Cianjur, seperti diberitakan Antara, Sabtu (27/2).
-
Kapan tikus tanah berkumpul? Tikus tanah adalah hewan soliter yang cenderung tinggal sendirian di terowongan terpisah, berkumpul hanya selama musim kawin.
-
Di mana lempengan tanah liat yang menunjukkan ciuman ditemukan? Buktinya adalah sebuah lempengan tanah liat yang ditemukan di wilayah yang saat ini merupakan bagian dari Irak dan Suriah.
-
Kapan kasus gigitan ular tanah meningkat? Di Banten pada tahun 2023 ditemukan 1.036 kasus. Naik dari tahun sebelumnya ada 878 kasus. “Artinya ribuan kasus hanya terjadi di satu Kabupaten. Besar kemungkinan kasusnya bisa mencapai 350 ribu kasus di seluruh Indonesia,” ujarnya.
-
Kapan tanah laterit terbentuk? Ini karena tanah laterit memiliki banyak kandungan zat besi dan alumunium. Unsur hara dalam tanah ini sudah hilang karena larut oleh curah hujan yang tinggi.
-
Mengapa Seni Pakemplung di Cianjur terancam punah? Namun sayangnya, kesenian ini belakangan terancam punah karena dianggap rumit dan terlalu sakral. Ini didasarkan hilangnya minat anak muda untuk melestarikannya dan menampilkannya dengan baik, sesuai pesan leluhur.
-
Kapan pergerakan tanah di Desa Sukamulya, Garut terjadi? Maska mengatakan bahwa pergerakan tanah sudah terjadi sejak Maret 2024 lalu.
Ia menjelaskan, dinas terkait sudah diperintahkan untuk berkoordinasi dengan aparat Desa Batulawang dan Kecamatan Cipanas untuk mencari lahan relokasi yang dinilai aman dan jauh dari pergerakan tanah, sehingga warga dapat hidup dengan tenang dan layak tanpa harus takut kembali dilanda bencana.
Tidak hanya perkampungan, bangunan sekolah SD dan SMP yang terletak di bagian bawah perkampungan juga akan direlokasi karena akses jalan menuju sekolah tersebut ambles dengan kedalaman mencapai 20 meter, sehingga tidak layak untuk digunakan kembali.
Bahkan, untuk membuka kembali akses jalan yang terputus dan membuat ratusan kepala keluarga di lima kampung terisolir akan segera dilakukan, sehingga warga dapat kembali beraktivitas untuk sementara sambil menunggu relokasi karena tanah perkampungan yang mereka tinggali terus mengalami pergerakan.
"Kami sudah menginstruksikan dinas terkait dan BPBD Cianjur, untuk membangun jalan sementara yang dapat dilalui minimal kendaraan roda dua. Akses jalan tersebut, nantinya akan digunakan sebagai jalur evakuasi dan jalur sementara agar warga tidak terisolir," katanya.
Sementara sebagian besar warga yang mengungsi karena rumah mereka rusak dan terancam pergerakan tanah berharap dapat segera direlokasi. Pasalnya hingga saat ini, mereka terpaksa menumpang di rumah tetangga yang jauh dari lokasi pergerakan tanah.
"Meski berat, kami berharap segera direlokasi karena malu harus menumpang terus. Harapan kami tempat relokasi tidak jauh dari kampung asal karena ini merupakan tanah kelahiran yang tidak mungkin kami lupakan," kata Siti (45), seorang warga yang rumahnya ambruk terbawa pergerakan tanah.
Baca juga:
Sekolah dan Rumah Warga Rusak Akibat Pergerakan Tanah di Tasikmalaya
Petani di Sukaresmi Rugi Ratusan Juta Akibat Pergerakan Tanah, Begini Kata Kades
Belasan Rumah di Tasikmalaya Rusak Berat Akibat Pergerakan Tanah
Direlokasi ke Tempat Aman, Warga Dusun Mati di Majalengka Malah Risaukan Masalah Ini
7 Penyebab Banjir Bandang yang Perlu Diwaspadai, Jangan Buang Sampah Sembarangan