900 Hektare hutan Gunung Ciremai hangus dilahap api
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Agus Mauludin menyatakan, 900 hektare hutan Gunung Ciremai hangus terbakar. Saat ini tim gabungan masih berupaya melakukan pemadaman.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Agus Mauludin menyatakan, 900 hektare hutan Gunung Ciremai hangus terbakar. Saat ini tim gabungan masih berupaya melakukan pemadaman.
"Selama sembilan hari, sudah 900 hektare kawasan hutan Gunung Ciremai yang hangus terbakar," kata Agus Mauludin, Senin (8/10).
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
Menurut Agus, kebakaran kali ini terus meluas dari hari ke hari. Meski tim gabungan telah berupaya memadamkan, nyatanya api masih terus berkobar.
Hal tersebut, lanjut Agus, disebabkan luasnya areal Gunung Ciremai yang terbakar. Sehingga sulit untuk menjangkau, ditambah pula minimnya alat pemadam kebakaran.
Tidak hanya itu lokasi kebakaran yang merupakan daerah perbukitan dan didominasi tumbuhan alang-alang serta perdu juga menjadi kendala sendiri. Apalagi dengan kondisi lahan bebatuan pada ketinggian 300 sampai 1.600 meter di atas permukaan laut, tentu ini kendala yang harus dihadapi para relawan.
"Kita saat ini sangat membutuhkan sarana pendukung pemadaman kebakaran," ujarnya dilansir Antara.
"Selain itu juga kami membutuhkan logistik, karena kebakaran ini sudah terjadi lama," lanjutnya.
Kebakaran kawasan hutan Gunung Ciremai sendiri diketahui terjadi pada Minggu (30/9) sekitar jam 12.00 WIB. Api diduga berasal dari kawasan Erpah Desa Cibuntu, Kecamatan Pesawahan, Kabupaten Kuningan.
Baca juga:
Terkendala waktu, pemadaman api di hutan Gunung Ungaran dilanjut besok
Ada kebakaran hutan, jalur pendakian Gunung Ciremai masih dibuka
Cerita petugas terperosok & tercebur sungai saat padamkan api karhutla di PPU
Sudah 3 hari api melahap 144 hektare lahan Gunung Ciremai
Kekurangan personel, BPBD kesulitan padamkan kebakaran di Gunung Ceremai