923 Anak di Solo menderita kurang gizi
Dana PMT per anak gizi kurang disiapkan Rp 7.500 per hari. Sedangkan anak gizi buruk Rp 10.000 per anak per hari.
Ratusan anak di Kota Solo mengalami gejala kurang gizi. Dari total 35.741 anak di Kota Solo 923 di antaranya masuk kategori kurang gizi. Untuk menghindari kondisi yang lebih parah Dinas Kesehatan Kota (DKK) setempat mengintervensi asupan gizi mereka. Yakni melalui program pemberian makanan tambahan (PMT).
"Mereka kita ikutkan program PMT, untuk meningkatkan angka kecukupan gizi. Dana PMT per anak gizi kurang disiapkan Rp 7.500 per hari. Sedangkan anak gizi buruk Rp 10.000 per anak per hari," ujar Kepala DKK Solo, Siti Wahyuningsih kepada wartawan, Kamis (22/1).
Siti mengatakan anggaran tersebut di-breakdown ke masing-masing Puskesmas. Pertimbangannya, kata Siti, jumlah balita di tiap daerah berbeda sehingga anggaran yang dikucurkan ke masing-masing Puskesmas disesuaikan kebutuhan.
"Angka kasus gizi buruk di Kota Solo selama 5 tahun terakhir tidak ada. Sejak 2009 angka kasus gizi buruk nol kasus," ucapnya.
Sedangkan gizi kurang pada tahun 2014, lanjut Siti, ada 923 anak atau hanya 2,5 persen. Angka ini jauh dari batas toleransi nasional yang mematok 15 persen.
"Penyebab angka kasus kurang gizi bukan faktor ekonomi. Banyak faktor yang mempengaruhinya, di antaranya pola makan dan asuh yang salah dari orang tua," ungkapnya.
Menurut Siti saat ini banyak orang tua yang tidak memantau dan mengawasi asupan anaknya. Lantaran kesibukan orang tua yang bekerja sehingga anak dititipkan kepada pengasuh.
Pihaknya melibatkan Posyandu di masing-masing wilayah untuk memantau keberadaan anak, termasuk asupan gizi anak. Anak-anak yang mengalami kurang gizi kemudian diintervensi dengan asupan gizi berupa pemberian PMT.
"Selain PMT, kami juga melakukan berbagai upaya penanganan anak gizi kurang dengan penyuluhan kepada ibu sejak hamil hingga melahirkan," pungkasnya.
Baca juga:
Cerita pilu kematian Azahra, bayi penderita gizi buruk di Bekasi
Pulang dari RS karena tak punya biaya, bayi gizi buruk meninggal
Balita penderita gizi buruk di Bekasi akhirnya meninggal
Tak mampu bayar rumah sakit, mobil dinas kades dipakai jaminan
Ribuan balita di Banten alami gizi buruk
Rania Putri, penderita gizi buruk di Banten yang butuh bantuan
-
Apa itu Selat Solo? Selat Solo menjadi salah satu kuliner yang bisa menjadi pilihan saat berkunjung ke Kota Surakarta, Jawa Tengah.
-
Apa yang terbakar di Solo? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Siapa yang didampingi Gibran Rakabuming Raka saat mengunjungi warga Solo? Pada kunjungannya di Kampung Mutihan, Kelurahan Sondakan, Kecamatan Laweyan, Solo, Jawa Tengah, Gibran datang bersama Respati Ardi-Astrid Widayani.
-
Kenapa kebakaran gudang di Solo terjadi? “Kemudian saat pekerja terakhir meninggalkan tempat, warga menginformasikan ada asap di dalam. Pekerja tersebut kembali masuk dan didapati titik api. Saat itu pekerja berusaha memadamkan api tapi tidak mampu,” kata Agus.
-
Apa itu Sosis Solo? Sosis Solo merupakan perbaduan budaya lokal dengan Belanda. Kala itu Pemerintahan Belanda memiliki hubungan diplomasi yang baik dengan Keraton Surakarta. Para Meneer dan Noni sangat gemar memakan sosis, namun tidak dengan pribumi. Karena hubungan baik itu, kedua pihak sering menggelar pesta perjamuan.