Ada 4 titik rawan kecelakaan dan 10 rawan kemacetan di Sleman
Dishub menyiapkan rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan di wilayah Sleman. Beberapa jalur alternatif sudah disiapkan untuk mengurai kemacetan arus mudik.
Sejumlah titik rawan macet dan kecelakaan mendapatkan perhatian serius dari Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman. Sedikitnya ada empat titik rawan kecelakaan dan 10 titik rawan kemacetan yang mendapatkan perhatian khusus.
Menurut Kepala Bidang Manajemen Lali Lintas Dinas Perhubungan Sleman, Sulton Fathoni, keempat titik kecelakaan ada di Jalan Magelang, Jalan Wates Gamping, Jalan Solo dan Jalan Lingkar Utara. Keempat ruas jalan yang rentan kecelakaan ini merupakan jalan nasional yang menjadi jalur utama arus mudik 2017.
"Sedangkan 10 kawasan rawan macet adalah di Jalan Solo, simpang empat Kentungan, simpang empat Condongcatur, Jalan Wates, Jalan Magelang, simpang empat Monjali, pasar tumpah Mlati, pasar tumpah Gamping dan Candi Prambanan," ujar Sulton saat dihubungi, Jumat (23/6).
Sulton menerangkan bahwa sudah disiapkan rekayasa lalu lintas jika terjadi kemacetan di wilayah Sleman. Beberapa jalur alternatif sudah disiapkan untuk mengurai kemacetan arus mudik.
"Arus lalu lintas dari Magelang ke Yogyakarta yang rawan macet sudah disiapkan alternatifnya. Yaitu melewati Tempel, Balangan, Moyudan dan Jalan Wates. Tetapi bisa juga melalui lewat jalur Tempel, Turi, Pakem dan Cangkringan," urai Sultoni.
Sultoni menambahkan untuk jalur rentan kemacetan dari Solo menuju ke Yogyakarta bisa melewati jalur Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel. Bisa juga lewat Piyungan dan Jalan Wonosari.
"Semua sudah kami persiapkan. Harapannya para pemudik bisa lancar saat mudik ke Sleman dan Yogyakarta," pungkas Sultoni.