Ade Yasin: ASN Harus Kreatif Dalam Mencari Sumber Pendanaan
Ade Yasin mengaku kecewa saat ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak berani mengambil bantuan keuangan dari pusat dan provinsi.
Bupati Bogor, Ade Yasin meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bogor, lebih pandai mencari uang, Senin (1/2). Mengingat APBD Kabupaten Bogor tidak cukup melakukan pembangunan karena difokuskan untuk penanganan pandemi Covid-19.
"ASN harus lebih kreatif dalam mencari sumber pendanaan. APBD kita tidak cukup untuk pembangunan, penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," katanya, Senin (1/2).
-
Siapa yang memperkenalkan asinan Bogor? Mengutip Youtube Trans7 Official, kehadiran asinan di Bogor sudah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Ketika itu makanan ini dikenalkan oleh seorang Kapiten Tionghoa bernama Tan Goan Piaw.
-
Bagaimana Pawai Dongdang di Bogor dirayakan? Dalam kegiatan tersebut, ratusan warga mengarak beberapa alat pikul padi yang terbuat dari potongan batang bambu setinggi orang dewasa. Tidak hanya itu, Pawai Dongdang juga dimeriahkan oleh arak-arakan hasil bumi dan makanan yang dihias dalam beraneka bentuk dengan diiringi suara kendang, angklung, serta pukulan lesung.
-
Apa itu Pondok Boro? Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro.
-
Kenapa Bogor disebut Kota Hujan? Karena jumlah milimeter air yang tercurah berada di atas angka 2.000, maka bisa dipastikan jika intensitas air hujan bisa terus turun sepanjang tahun. Ini yang membuat Bogor masih diselingi kondisi hujan saat musim kemarau karena jumlah kandungan air di awan yang tinggi.
-
Di mana letak Pondok Boro? Di Kota Semarang, terdapat sebuah penginapan yang harga sewanya cukup murah. Penginapan itu bernama Pondok Boro.
-
Apa yang keluar dari sumur di Bogor? Beredar di media sosial semburan gas bercampur air di lahan belakang bangunan kontrakan, Kampung Leuwi Kotok, Desa Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (11/10).
Dia mengaku kecewa saat ada beberapa Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang tidak berani mengambil bantuan keuangan dari pusat dan provinsi.
"Itu sangat bodoh. Ada dana turun dari pusat dan provinsi ternyata ditolak hanya karena tidak mau pusing menyerap anggarannya," tegasnya.
Ade mengungkapkan, jika ada kesempatan bantuan keuangan, khususnya untuk pemulihan ekonomi, maka harus dikejar. Dan dia meminta SKPD harus berani mengambil risiko.
"Bagaimana lagi, APBD kita tidak ada cukup karena terbatas. Mendorong pemulihan ekonomi itu kunci kita menghadapi krisis ini. Karena kita belum tahu pandemi sampai kapan," tutupnya.
Baca juga:
Belasan Ribu ASN dan Honorer di Jember Belum Dapat Gaji, Begini Kabar Terbarunya
Hasil Pemanfaatan Dana Otsus Papua dan Papua Barat Sektor Pendidikan Belum Memuaskan
Baju Dinas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon Dianggarkan Rp110 Juta
Respons Laporan Menkeu, Kemendagri 'Paksa' Pemda Cairkan APBD Mengendap di Bank
Sentil Dana Pemda Rp94 T Mengendap di Bank, Menkeu Minta Alokasikan untuk Vaksinasi