Ahli toksikologi Australia ragukan temuan sianida di lambung Mirna
.Ahli toksikologi Australia ragukan temuan sianida di lambung Mirna. Ahli toksikologi forensik dari Australia, Michael David Robertson memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin. Robertson meragukan hasil uji laboratorium terhadap lambung Mirna.
Ahli toksikologi forensik dari Australia, Michael David Robertson memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan perkara dugaan pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin. Robertson dihadirkan oleh tim kuasa hukum Jessica untuk menepis tudingan jaksa.
Dalam kesaksiannya, Michael mengungkapkan sianida merupakan racun keras yang bisa berpengaruh terhadap manusia. Sianida ini bisa ditemukan dalam kadar rendah di tubuh karena makanan, rokok atau terpapar di tempat kerja. Kadarnya bervariasi tergantung berapa lama seseorang terpapar sianida, dan bisa menyebabkan sakit atau kematian.
Sianida bisa masuk ke dalam tubuh melalui dua cara, yakni lewat udara karena menghirup hidrogen sianida, atau masuk lewat mulut.
"Meski bervariasi, secara umum diterima 2,95 mg untuk setiap berat badan manusia. Sianida sebanyak itu baru bisa menyebabkan kematian. Jika tertelan atau masuk lewat mulut, dia akan ke lambung, ke usus, terserap ke darah dan beredar ke seluruh tubuh dan berdampak ke otak, hati dan seluruh jaringan tubuh," terang Michael yang telah bekerja sebagai toksikologi forensik selama 25 tahun.
Michael melanjutkan, orang meninggal karena sianida, maka akan ditemukan sianida dalam jumlah besar di paru-paru, hati dan darah. Sedangkan bila masuk lewat mulut, maka akan ditemukan di lambung, hati dan darah.
Alumnus Universitas Monash, Australia menjelaskan cara sianida menyebabkan kematian. Sianida akan menghalangi sel dalam tubuh untuk menggunakan oksigen. Sianida juga dapat diproses dalam metabolisme menjadi tiosianat dan akan terdeteksi setelah masuk ke tubuh.
Ketika seseorang terpapar sianida dalam jumlah besar maka akan menyebabkan kesulitan bernapas, mual, muntah, kejang dan tidak sadarkan diri kemudian koma hingga meninggal dunia.
"Dengan mengacu pada dokumen yang diberikan pada saya, saya memahami fakta-fakta berikut. Nyonya Salihin meninggal tak lama setelah minum kopi dalam jumlah tertentu. Sampel isi lambung diambil 70 menit setelah kematian. Jenazah diformalin setelah hari pertama setelah kematian," kata Michael.
"Hasil pengujian tersebut tidak memungkinkan saya menetapkan kapan sianida ditambahkan ke kopi, karena itu sianida ditambahkan kapan sianida diminum atau setelah diminum. Karena terkontaminasi atau karena hal lain. Tidak ada sianida yang terdeteksi dari lambung setelah 70 menit. Namun jumlah kecil ditemukan setelah tiga hari" terang Michael.
"Isi lambung harus ditemukan dalam jumlah besar jika masuk lewat mulut. Sekali lagi saya tidak menyaksikan sendiri pengujian dilakukan. Pada saat pengambilan sampel dan pengujian dilakukan, maka seharusnya dalam sampel itu tetap ditemukan sianida," tutup Michael.