Aksi menggemparkan mahasiswa UGM hina Yogyakarta
Florence menjadi sasaran kemarahan warga khususnya masyarakat Yogyakarta hanya karena status Path-nya.
Florence Sihombing menumpahkan kekesalannya di jejaring sosial Path karena kesal antre BBM di SPBU tak dilayani. Mahasiswi S2 Kenotariatan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja," tulis Florence.
Ternyata status kekesalan Florence di Path yang sudah dicapture itu menyebar ke media sosial. Kontan saja, Florence menjadi sasaran kemarahan warga khususnya masyarakat Yogyakarta.
Berikut aksi menggemparkan mahasiswa UGM hina Yogyakarta seperti dirangkum merdeka.com, Jumat (29/8):
-
Siapa yang terlibat dalam sosialisasi jaminan sosial untuk UMKM di Bontang? BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kota Bontang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Bontang.
-
Apa bentuk pelecehan seksual yang dilakukan oleh mahasiswa filsafat UGM? Dalam video itu, si pria mengaku ada delapan orang korbannya. Pria itu juga meminta maaf atas kekerasan seksual baik secara fisik maupun verbal yang telah dilakukannya.
-
Kenapa UGM dibangun di Yogyakarta? Sri Sultan Hamengkubuwono IX adalah salah satu tokoh yang mendukung pendirian kembali UGM di wilayah Republik yang tersisa, Yogyakarta. Beliau sangat mendukung keberlangsungan pendidikan tinggi di kota tersebut dan bahkan memberikan tanah Kasultanan untuk menjadi lokasi kampus UGM.
-
Apa yang diluncurkan oleh Fakultas Teknik UGM? "Tentunya pesawat tanpa awak ini bisa diaplikasikan ke banyak hal. BPBD salah satunya yang akan memanfaatkannya karena pesawat ini bisa memantau bila telah terjadi bencana, misalnya gempa bumi," kata Dekat Fakultas Teknik UGM Prof. Selo pada Rabu (3/9).
-
Bagaimana UNIMUDA Sorong mewujudkan visinya? Sedangkan perguruan tinggi itu mempunyai visi di antaranya menyelenggarakan pendidikan tinggi yang bermutu dan berwawasan global, mengembangkan jiwa entrepreneurship di kalangan mahasiswanya, serta mewujudkan diri sebagai gerakan peradaban Muhammadiyah yang berkemajuan.
-
Dimana sosialisasi jaminan sosial untuk UMKM dilakukan? BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang Kota Bontang bekerjasama dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan Kota Bontang.
Sebut Yogyakarta miskin, tolol, dan tak berbudaya
Jagat media sosial tengah ramai dengan wanita nama Florence Sihombing. Florence mengunggah status yang menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pantauan merdeka.com, Kamis (28/8), Florence menyebut Yogya tolol dan dia mengajak teman-temannya agar jangan tinggal di Kota Pelajar itu. Hal itu dijadikan status akun jejaring sosial Path-nya.
"Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja," tulis Florence.
Ada dua teman Florence yang mengomentari status tersebut, Nico dan Rachel.
"Ijin repath yaaakkk," tulis Nico berada di Jakarta Timur menurut GPS Path.
"Kenapa kak flo?" tulis Rachel dengan emoticon sedih dari Depok, Yogya menurut GPS Path.
Status tersebut dicapture oleh salah satu teman Florence. Saat dicapture, status Florence sudah dilihat 86 teman Path-nya dan ada 11 emoticon. Dari 11 emoticon tersebut, ada yang sedih, ada yang kaget, ada yang senyum dan ada juga yang malah tertawa.
Tak mau antre di jalur motor
Florence menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) karena kesal antre BBM di SPBU tak dilayani. Mau beli Pertamax, Florence yang mengendarai motor masuk ke antrean dan mendahului mobil yang sudah antre sebelumnya.
Aksi Florence disoraki oleh warga yang sedang mengantre BBM. Florence pun menumpahkan kekesalan dengan menghina Yogyakarta di Path.
"Orang Jogja B******. Kakak mau beli Pertamax 95 mentang-mentang pake motor harus antri di jalur mobil terus enggak dilayani. Malah disuruh antri di jalur motor yang stuck panjangnya gak ketulungan. Diskriminasi. Emangnya aku gak bisa bayar apa. Huh. KZL," kata Florence dengan emoticon sedih menjawab pertanyaan temannya, Rachel.
Di-bully Netizen, Florence tutup akun Twitter dan Facebook
Florence Sihombing, mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) di-bully netizen akibat menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Florence hina Yogyakarta karena kesal antre BBM di SPBU tak dilayani.
Pantauan merdeka.com, Kamis (28/8), Florence menutup dua akun jejaring sosialnya, Twitter dan Facebook (FB). Akun FB Florence Sihombing masih aktif sekitar pukul 16.00 WIB.
Namun tak lama setelahnya muncul gambar tangan mengacungkan jempol atau like yang sedang diperban dan notifikasi bahwa akun yang bersangkutan sudah dihapus pemiliknya.
Sementara itu akun Twitter Florence, @florencje_ hilang dengan notifikasi 'internal server error' tanda akun tersebut sudah tak terdaftar di Twitter.
Seperti diketahui, salah satu dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) angkat bicara terkait mahasiswi S2 Kenotariatan bernama Florence Sihombing yang menghina Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Florence kesal antre BBM di SPBU tapi tak dilayani.
Dosen Hukum Internasional UGM, Heribertus Jaka Triyana memposting status terkait Florence dalam akun Facebook pribadinya. Dia mengatakan pihak kampus akan memproses temuan terkait hinaan terhadap Yogyakarta yang diposting oleh Florence.
"Sanksi akademik akan dikenakan kepada Anda jika bicara Anda ngawur dan merendahkan harkat dan martabat orang lain dan pihak lain. Tunggu Sdri FS (Florence Sihombing), mahasiswi MKN (Magister Kenotariatan). Temuan akan kami tindak lanjuti," tulis Jaka Triyana, Kamis (28/8).
Florence minta maaf pada warga Yogyakarta
Florence Sihombing, mahasiswi S2 Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) yang hari ini menjadi perbincangan di media sosial karena status kasarnya di Path mengenai Yogyakarta, akhirnya meminta maaf. Meminta maaf kepada warga Yogyakarta, Florence menyesal telah melakukannya.
Pada Kamis (28/8), dalam akun Path-nya, Florence menuliskan, "Saya dan keluarga dan teman-teman yang bersangkutan meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada segenap warga Yogyakarta atas kata-kata di Path saya. Saya merasa sangat menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan Saya."
Selain kepada warga Yogyakarta, Florence juga meminta maaf kepada pihak UGM. Dia mengaku tidak mengetahui siapa yang telah menyebarkan identitasnya.
"Saya juga meminta maaf kepada Pihak UGM, khususnya Fakultas Hukum, dosen-dosen dan segenap akademisi FH UGM, meski Saya tidak pernah membawa-bawa nama UGM. Saya tidak tahu siapa-siapa saja oknum tidak bertanggung jawab yang telah mendramatisir dan menyebarluaskan status Path Saya, identitas dan kontak Saya dan teman-teman Saya."
Terkait pemberitaan di media massa yang dianggapnya menyesatkan, mahasiswi asal Batak itu mengatakan, dia sedang menyelesaikannya.
"Perihal pemberitaan yang tidak benar dan telah menyesatkan di detikcom, saat ini sedang dalam proses penyelesaian dengan pihak bersangkutan. Mengenai kelanjutannya akan Saya kabari lebih lanjut."
Sebelumnya, Florence menyebut Yogya tolol dan dia mengajak teman-temannya agar jangan tinggal di Kota Pelajar itu. Hal itu dituliskan dalam akun jejaring sosial Path-nya.
"Jogja miskin, tolol, dan tak berbudaya. Teman-teman Jakarta-Bandung jangan mau tinggal Jogja," tulis Florence.