Aktivis Antikorupsi Diserang Hacker saat Konpers, ICW Sebut Ada 9 Pola Peretasan
Pola kedelapan, percobaan mengambil alih akun telegram dan surel beberapa staf ICW. Namun, ujar Wana, upaya pengambilalihan gagal.
Peneliti Indonesian Corruption Watch (ICW) Wana Alamsyah mengatakan terjadi upaya peretasan sekaligus pembajakan terhadap akun zoom milik peneliti ICW saat melakukan konferensi pers virtual. Materi konferensi pers yaitu pemecatan terhadap 75 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wana mencatat, selama konferensi pers berlangsung ada 9 pola yang dilakukan peretas.
-
Siapa saja yang menjadi korban serangan hacker? Distributor kimia asal Jerman, Brenntag SE, dilaporkan membayar uang tebusan sebesar USD4,4 juta atau Rp71,9 miliar dalam bentuk Bitcoin kepada kelompok ransomware DarkSide untuk mendapatkan dekripsi file yang dienkripsi oleh para peretas selama serangan ransomware terhadap perusahaan tersebut.
-
Siapa yang ditahan KPK terkait kasus dugaan korupsi? Dalam kesempatan yang sama, Cak Imin juga merespons penahanan politikus PKB Reyna Usman terkait kasus dugaan korupsi pengadaan software pengawas TKI di luar negeri.
-
Siapa saja yang melakukan serangan hacker ke negara-negara tersebut? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa yang ditemukan KPK terkait dugaan korupsi Bantuan Presiden? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan adanya dugaan korupsi dalam bantuan Presiden saat penanganan Pandemi Covid-19 itu. "Kerugian sementara Rp125 miliar," kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika, Rabu (26/6).
-
Apa yang dilakukan para hacker terhadap toko penjara? Para peretas memanipulasi daftar harga di toko penjara, menurunkan harga barang menjadi jauh di bawah nilai normalnya.
-
Bagaimana cara hacker melakukan serangan? Tahun ini, fokus serangan beralih dari penghancuran atau keuntungan finansial melalui ransomware ke upaya pencurian informasi, pemantauan komunikasi, dan manipulasi informasi.
"Sepanjang jalannya konferensi pers, setidaknya ada sembilan pola peretasan atau gangguan yang dialami," ucap Wana dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Kamis (20/5).
Pola pertama, peretas menggunakan nama para pembicara untuk masuk ke media zoom.
Pembicara yang dijadwalkan hadir dalam konferensi pers pada Senin (17/5) tersebut adalah; Busyro Muqoddas, Adnan Pandu Praja, Saut Situmorang, Moch Jasin, Agus Rahardjo, Peneliti ICW sekaligus moderator Nisa Rizkiah, peneliti ICW Kurnia Ramadhana, peneliti ICW Tamima.
Pola kedua, peretas menggunakan nama para staf ICW untuk masuk ke media zoom. Ketiga, menunjukkan foto dan video porno di dalam ruangan zoom. Keempat, mematikan mic dan video para pembicara.
Wana mengatakan, upaya peretasan juga dilakukan terhadap fitur aplikasi Gojek milik Nisa Rizkiah, staf dari ICW.
"Pola kelima, membajak akun ojek online Nisa Rizkiah puluhan kali guna mengganggu konsentrasinya sebagai moderator acara," ujarnya.
Pola keenam, mengambil alih akun WhatsApp kurang lebih 8 orang staf ICW. Dari kejaidan tersebut, sebagian nomor ada yang sudah diambil alih, sebagian berhasil dipulihkan, sedangkan beberapa orang lainnya mengalami percobaan.
Pola ketujuh, beberapa orang yang nomor whatsappnya diretas sempat mendapatkan telepon masuk menggunakan nomor luar negeri (Amerika Serikat), dan juga puluhan kali dari nomor asal provider Telkomsel.
Pola kedelapan, percobaan mengambil alih akun telegram dan surel beberapa staf ICW. Namun, ujar Wana, upaya pengambilalihan gagal.
"Sembilan, tautan yang diberikan kepada pembicara Abraham Samad tidak dapat diakses tanpa alasan yang jelas."
Wana menduga kejadian ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak sepakat dengan advokasi masyarakat sipil terkait penguatan pemberantasan korupsi .
"Pembungkaman suara kritis warga melalui serangan digital merupakan cara baru yang anti demokrasi," lugasnya.
Baca juga:
KPK Benarkan Terima Laporan Terhadap Gubernur Papua Barat
Ketua KPK: Semangat Kebangkitan Nasional Diperlukan Dalam Memberantas Laten Korupsi
Ketua KPK Pastikan Segera Panggil Pimpinan DPR Azis Syamsuddin
KPK Terima Laporan Dugaan Korupsi Pembangunan Asrama UIN Jakarta
KPK Panggil 3 Saksi Terkait Kasus Suap Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah
KPK Tak Terganggu dengan Pelaporan Pimpinan ke Dewas oleh Novel Baswedan Cs