Anggarkan Rp 4 miliar, Pemkot Bandung akan bangun 25 taman skala RW
Pemerintah Kota Bandung akan menambah jumlah taman skala RW pada 2017 mendatang. Ada 25 taman skala RW yang dibangun untuk menambah ruang publik tersebut. Setiap taman dianggarkan Rp 200 juta belum termasuk pembebasan lahan.
Pemerintah Kota Bandung akan menambah jumlah taman skala RW pada 2017 mendatang. Ada 25 taman skala RW yang dibangun untuk menambah ruang publik tersebut.
"Ada 2017, target ada 25 taman RW yang akan dibangun. Anggarannya Rp 4 miliar," kata Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya di sela acara Sarasehan Desain Taman Tematik yang digelar di Hotel Savoy Homann, Bandung, Senin (19/12).
Dia melanjutkan, anggaran Rp 4 miliar ini digunakan untuk membangun taman beserta fasilitasnya. Untuk satu taman dianggarkan sekitar Rp 200 juta. Dana ini di luar anggaran pembelian lahan.
"Jadi untuk 1 taman Rp 200 juta. Itu untuk membangun taman dan isinya. Dana itu tidak termasuk untuk membeli lahan, karena itu menjadi bagian aset," jelasnya.
Menurutnya, adapun untuk konsep taman yang akan dibuat, nantinya disesuaikan dengan keinginan warga. Taman akan disesuaikan dengan karakteristik umum warga setempat.
"Misalkan jika di daerah tersebur banyak lansia, kita sesuaikan konsepnya atau banyak pemudahnya kita sediakan fasilitas olahraga seperti lapangan bola voli. Kemudian untuk anak-anak kita siapkan ayunan atau perosotan," terangnya.
Lebih lanjut, kata dia, saat ini di Kota Bandung tercatat ada sekitar 120 taman skala RW. Pada tahun ini pihaknya sendiri telah membangun 23 taman RW. Jumlah ini akan terus ditingkatkan untuk menambah ruang publik di Kota Bandung.
"Konsepnya Pak Wali penyebaran area taman di RW itu di 30 kecamatan. Jadi kalau kota tidak bisa membuat taman yang besar, bikin taman-taman kecil yang tersebar di RW. Jadi kita beli lahan-lahan milik warga sekitar 100-200 meter persegi untuk dijadikan taman," ungkapnya.
Pemkot Bandung menurutnya terus mendorong para camat untuk segera mengusulkan jika ada lahan-lahan yang dapat dibuat menjadi taman RW.
"Saya juga pesan kepada para camat agar bersemangat mengusulkan jika ada lahan-lahan yang dapat dibeli untuk dijadikan taman skala RW," imbuhnya.
-
Kapan Taman Balai Kota Bandung dibangun? Ketika itu, taman dibangun pada 1885 dengan nama Pieters Stijhoff Park yang merupakan asisten residen Priangan yang dianggap berjasa usai berhasil membangun Bandung menjadi sebuah kota dengan penataan yang rapi.
-
Bagaimana Pertamina membangun infrastruktur hijau? Langkah konkrit perseroan dalam pengembangan infrastruktur hijau, lanjut Fadjar tidak hanya dilakukan dalam Pertamina Group, tetapi juga bersama BUMN yang tergabung dalam Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pengembangan pabrik baterai kendaraan listrik (EV).
-
Bagaimana proses terbentuknya danau purba Bandung? Material Menyumbat Sungai Citarum Besarnya ledakan dan banyaknya material yang dihempaskan membuat arahnya tak beraturan. Material tersebut, salah satunya menyumbat aliran sungai, termasuk Citarum. Air pun tertahan hingga lambat laun membludak. Kondisi ini membuat aliran mulai menyebar ke berbagai titik di Bandung Raya. Ini turut ditunjang dengan aktivitas geologi, di mana tanah menjadi cekung.
-
Apa yang menjadi ciri khas bangunan HBS Bandung? Bangunan HBS Bandung terdiri dari dua lantai. Di lantai dua sekolah itu, terdapat sebuah jendela peninggalan Belanda yang harus tetap dibiarkan terbuka. Konon ada seorang noni Belanda yang jatuh cinta kepada pemuda pribumi. Namun percintaannya tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Akhirnya noni Belanda bernama Nancy itu bunuh diri dengan melompat dari jendela HBS Bandung.Hingga kini, jendela tempat noni Belanda itu loncat masih dibiarkan terbuka.
-
Kapan Rumah Tuo Rantau Panjang dibangun? Menurut kabar, salah satu Rumah Tuo Rantau Panjang di Desa Rantau Panjang, Kecamatan Tabir usianya sudah mencapai 700 tahun. Diperkirakan, pemilik awal mendirikannya pada 1330 silam.
-
Kapan Bumi Ageung Cikidang dibangun? Dibangun Tahun 1886, Bekas Rumah Bupati Cianjur Ini Jadi Tempat Terbentuknya Tentara Peta Bangunan bergaya kuno khas abad ke-19 ini dulunya merupakan rumah Bupati Cianjur ke-10, Raden Aria Adipati Prawiradiredja.