Anggota DPR Temui Pendemo: Tidak Ada Pengesahan RUU Pilkada
Saat menyampaikan orasi, Habiburokhman mengumumkan, tidak ada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Gerindra Habiburokhman menemui massa aksi di depan Gedung DPR/MPR Jakarta Pusat pada Kamis (22/8). Habiburokhman mendapat pengawalan ketat dari anggota kepolisian.
Saat menyampaikan orasi, Habiburokhman mengumumkan, tidak ada pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada.
"Kami menyatakan tidak ada pengesahan RUU Pilkada," ujar Habiburokhman, Kamis (22/8).
Kehadiran Habiburokhman mendapat penolakan keras dari massa aksi. Mereka melemparinya dengan botol air mineral.
Massa juga melupakan kemarahan dengan menyampaikan umpatan yang ditujukan kepada Habiburokhman.
Massa semakin beringas dengan melemparkan botol-botol air mineral ke arah Habiburokhman berdiri. Polisi dengan sigap melindungi dengan tampeng.
"Turun-turun," teriak massa.
Usai menyampaikan orasinya, Habiburokhman kemudian langsung turun dari bawah mobil komando.
Massa yang tak puas, lantas berusaha mengejar dan melempari Habiburokhman dengan botol air mineral. Beruntung, polisi bergerak cepat untuk mengevakuasi Habiburokhman ke dalam Gedung DPR.
RUU Pilkada menuai protes. Mayoritas masyarakat meminta DPR tidak mengesahkan RUU Pilkada. Sebab, RUU tersebut dinilai bisa menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024.
Lewat putusannya, MK mengizinkan sebuah partai politik atau gabungan partai politik mengusung calon kepala daerah sendiri meskipun tidak memiliki kursi di DPRD.
Sebagai bentuk protes terhadap RUU Pilkada, sejumlah elemen masyarakat menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, hari ini, Kamis (22/8).