Anggota DPRD Buton Utara Terlibat Keributan dan Mengamuk di Kantor Polisi
Keributan yang dipicu salah paham dua kelompok pemuda di Desa Labulanda, Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara berlanjut perkelahian di dalam kantor Polsek setempat. Pokok permasalahannya berawal dari kericuhan di acara joget.
Keributan yang dipicu salah paham dua kelompok pemuda di Desa Labulanda, Kecamatan Kulisusu Barat, Kabupaten Buton Utara berlanjut perkelahian di dalam kantor Polsek setempat. Pokok permasalahannya berawal dari kericuhan di acara joget.
Setelah korban dan pelaku diperiksa, ternyata kericuhan itu melibatkan salah seorang anggota DPRD Buton Utara, Ahmad Afif Darfin (34).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kapan Ujung Kulon Janggan buka? Ujung Kulon Janggan dibuka mulai pukul 07.00 hingga 18.00.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Bagaimana pemburu ular piton dibayar? Selama empat tahun terakhir, Siewe bekerja sebagai agen pembasmi ular piton di Distrik Pengelolaan Air Florida Selatan. Dia dibayar per jam dengan tarif bervariasi tergantung pada lokasi berburu dan mendapat bayaran tambahan untuk setiap ular piton yang berhasil ditangkap.
-
Kapan Curug Leuwi Batok ramai pengunjung? Para wisatawan yang menginap di tenda juga menantikan waktu terbaik berenang di sana, yakni pada pagi hari ataupun sore hari.
Ahmad Afif, rencananya bakal dilantik menjadi Wakil Ketua DPRD Buton Utara periode 2019-2024. Dia merupakan wakil asal Partai PDIP Dapil III Kecamatan Kulisusu.
Penyebab awal kejadian itu dipicu pemuda bernama La Tege, menganiaya salah seorang warga di lokasi pesta dengan acara joget bersama itu. Keberatan dipukul hingga memar, korban melaporkan kejadian itu di Kantor Polsek Kulisusu Barat.
Saat korban datang melapor, di Polsek Kulisusu Barat juga datang sejumlah pemuda yang merupakan rekan terlapor. Salah seorang di antara mereka, yakni Ahmad Afif Darvin.
Saat korban datang melapor ditemani rekan dan kerabatnya, di luar dugaan polisi, terjadi keributan di dalam kantor Polsek. Korban dikejar di dalam gedung Polsek oleh para pelaku.
Dalam video rekaman yang beredar, anggota DPRD Buton Utara Ahmad Afif Darvin terlihat mengamuk di dalam Polsek. Tindakan Afif itu juga sempat direkam warga. Diduga Afif sempat mengeluarkan teriakan hendak membunuh seseorang.
Kejadian di dalam video dibenarkan Kapolsek Kulisusu Barat Ipda Muhlisi. Dia mengatakan, sejumlah rekan La Tege bertengkar dan sempat dilerai anggota Polsek yang berjaga.
"Saat keributan di dalam Polsek, salah seorang rekan korban yang dipukul di pesta, juga terkena pukulan namanya Amimi. Di situ dia terlihat bengkak kepalanya," terang Muhlisi. Dikutip dari Liputan6.com, Rabu (25/9).
Dia melanjutkan, Amimi lalu melaporkan balik penganiayaan yang dilakukan Ahmad Afif Darvin. Namun, Polsek Kulisusu menyerahkan kasus ini kepada Polres Muna.
Beberapa hari setelah kejadian, Afif Darvin, anggota DPRD Buton Utara, ditangkap Anggota Buser 77 Polres Kendari, (22/9) sekitar pukul 20.00 WITA. Afif ditangkap bersama Jekriawan Padindi alias Jeki (36), salah seorang terduga pelaku penganiayaan di dalam Kantor Polsek Kulisusu Barat Buton Utara.
Saat kejadian penganiayaan, ternyata Polsek Kulisusu Barat hanya ada empat orang personel, termasuk Kapolsek Kulisusu Barat. Delapan orang lainnya, melakukan tugas berbeda.
Tugas mereka terbagi dua, ada anggota polisi yang bertugas membantu memadamkan api saat terjadi kebakaran rumah di wilayah itu. Sisanya, memantau kondisi keamanan di lokasi hajatan warga karena kerap terjadi keributan kecil.
"Saya sempat kunci pintu Polsek waktu warga memaksa masuk," ujar Kapolsek.
Karena banyak warga, polisi tak mampu menahan warga tetap di luar. Dalam rekaman video yang beredar, warga masuk dan ikut bersama Afif yang mengamuk dalam polsek.
Terkait penangkapan Afif dan Jeki di Kota Kendari, dibenarkan Kabid Humas Polda Sulawesi Tenggara, AKBP Harry Goldenhardt. Dia menyatakan, Afif dan Jeki sudah diproses Polres Muna.
"Akan dijemput pihak Polres Muna untuk diproses hukum. Mereka diamankan Polres Kendari," ujar Harry Goldenhardt.
Sebelum dijemput pihak Polres Muna di Polres Kendari, kedua pelaku sudah diperiksa sejak pagi oleh penyidik Satreskrim Polres Kendari. Keduanya dimasukkan ke salah satu ruangan di Polres.
Saat dibawa keluar, pihak Polres Muna tidak berkomentar sama sekali. Kedua pelaku lalu dimasukkan ke dalam sebuah minibus dan dibawa menuju Polres Muna via kapal laut.
Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Dicki Kurniawan membenarkan, keduanya hanya dititip sementara di Polres Kendari. Pihaknya hanya membantu Polres Muna, selanjutnya diserahkan untuk diproses di sana.
Baca juga:
Keributan Usai Acara Dangdutan di Bekasi, Dua Orang Tewas
KontraS Duga Penyebab Bentrokan Polisi Empat Lawang vs Warga Karena Pungli
Tujuh Pelajar Keroyok Rekannya Hingga Tewas di Aceh
Setel Musik Terlalu Keras, Pemabuk di Jambi Tewas Dikeroyok Warga
Satpol PP Samarinda Dipolisikan terkait Penganiayaan 8 Pemuda dan Perusakan Warung
Ayah Tidak Sengaja Bacok Anak Kandung di Garut Terancam 20 Tahun Penjara