Api Bakar Gunung Ceremai Semakin Meluas
Agus mengatakan kebakaran kawasan TNGC tepatnya di Blok Sigiribig, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Saat ini tim BPBD dibantu dengan personel lainnya sedang melakukan upaya pemadaman secara manual yaitu membuat sekat bakar.
Api yang membakar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Kabupaten Kuningan, Jawa Barat semakin meluas. Lahan yang terbakar mencapai sekitar 75 hektare.
"Data terakhir yang masuk sudah ada kurang lebih 75 hektare lahan terbakar," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan Agus Mauludin di Kuningan, Selasa (29/10).
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kapan kebakaran hutan di Gunung Lawu terjadi? Kebakaran hutan pertama dilaporkan terjadi pada 8 September 2023, kemudian disusul sekitar dua minggu setelahnya, dan terbaru pada Jumat kemarin, 29 September 2023. Kebakaran pertama telah melahap sekitar 8 hektare hutan.
-
Di mana petani Pangandaran bercocok tanam di hutan? Mereka harus berjalan jauh dari tempat tinggal, bahkan harus menginap di saung-saung yang dibangun untuk beristirahat dan mengumpulkan hasil panen sayur dan buah.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Kenapa pondok perambah hutan dibakar? Petugas Balai Taman Nasional Tesso Nillo menemukan pondok yang dibangun perambah kawasan dilindungi. Tanpa basa basi, pondok itu langsung dibakar.
Agus mengatakan kebakaran kawasan TNGC tepatnya di Blok Sigiribig, Desa Setianegara, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan. Saat ini tim BPBD dibantu dengan personel lainnya sedang melakukan upaya pemadaman secara manual yaitu membuat sekat bakar.
"Kita terus upaya padamkan titik-titik api yang masih menyala dengan menerjunkan 126 personel dan juga membuat sekat bakar," ujarnya.
Agus menambahkan kendala yang dialami oleh tim pemadam di antaranya angin bertiup cukup kencang, tumbuhan mudah terbakar dan juga kesulitan komunikasi.
Kebakaran kawasan TNGC di Blok Sigiribig terjadi pada Senin (28/10) sekitar jam 10.34 Wib dan sampai sekarang api belum dapat dikendalikan.
"Kebakaran terjadi kemarin, ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya pada musim kemarau tahun ini," katanya. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
150 Hektare Lahan di Taman Nasional Gunung Ceremai Hangus Terbakar
Kebakaran Lereng Gunung Wilis Merembet Hingga Wilayah Ponorogo
Gunung Guntur Masih Terbakar, Pendakian Ditutup Sementara
Lereng Lawu Terbakar, Jalur Pendakian Ditutup Sementara
Lokasi Sulit Dijangkau, Kebakaran Gunung di Karawang Hanguskan 50 Hektare
Sepanjang 2019, 857 Ribu Hektar Lahan Terbakar di Seluruh Indonesia