Apotek di Semarang Masih Jual Obat Sirop, Ini Alasannya
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Semarang, I Kadek menyatakan, masih melayani pembelian paracetamol sirop. Sebab, obat penurun demam untuk anak-anak mayoritas memang berbentuk paracetamol sirop.
Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kota Semarang, I Kadek menyatakan, masih melayani pembelian paracetamol sirop. Sebab, obat penurun demam untuk anak-anak mayoritas memang berbentuk paracetamol sirop.
"Masih melayani. (SE) Bersifat imbauan. Tapi banyak apotek bingung juga. Karena kebanyakan obat untuk anak-anak itu tidak hanya paracetamol dan bentuknya sirop," kata Ketua IAI Kota Semarang, I Kadek, Jumat (21/10).
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Mengapa Ciwang Mak Oyah viral? Kabarnya, beberapa video yang memberi ulasan jajanan ciwang ini viral hingga FYP di media TikTok dan Instagram.
-
Kapan keju aroma menjadi viral? Keju aroma adalah camilan viral bercita rasa lezat. Keju adalah salah satu makanan yang sangat populer dan disukai oleh banyak orang. Keju memiliki beragam rasa, tekstur, dan aroma yang membuatnya cocok untuk ditambahkan ke berbagai makanan. Bukan hanya itu, keju juga sering kali menjadi bahan dasar untuk berbagai olahan camilan. Seperti olahan camilan keju aroma yang viral dalam beberapa waktu terakhir.
-
Kenapa Kolak Mangga Besar ini viral? Karena porsi melipah, dengan rasa yang enak dan harga murah, maka kedai tersebut berhasil bertahan selama kurang lebih tiga puluh tahun. “Mungkin ini sudah jadi berkah saya, dan orang juga tau rasanya bagaimana di mana-mana juga,” sambung Tri.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
Pihaknya meminta segera ada kepastian dari pemerintah terkait penggunaan obat tersebut. Hal itu agar para apoteker dapat satu tujuan untuk mengambil langkah.
"Saya dari organisasi profesi, mungkin berharap segera ada kepastian. Supaya terjadi pencerahan di masyarakat juga dan tak menjadikan kebingungan," ungkapnya.
Terkait dampak penurunan omzet dari adanya imbauan tersebut, Kadek mengaku belum tahu secara pasti. Sebab, SE Kemenkes itu baru berjalanan dan belum lama.
"Saya belum tahu penurunan omzet secara pasti atau keseluruhan. Karena ini baru berjalan," jelasnya.
Informasi yang dihimpun, berdasarkan catatan IAI Kota Semarang terdapat sekitar 400 apotek yang tersebar di Kota Semarang dan rata-rata apotek tersebut masih menjual obat sirop paracetamol.
Seperti diketahui, Kemenkes mengeluarkan surat edaran yang meminta kepada para rumah sakit dan apotek untuk tidak menjual obat sirop sementara waktu. Kemenkes masih melakukan penelitian dugaan penyebab gagal ginjal anak berasal dari obat sirop yang dikonsumsi.
(mdk/rnd)