Kecerdasan Luar Biasa Simpanse yang Mampu Sembuhkan Diri Menggunakan Tanaman Obat
Simpanse memiliki kecerdasan tinggi untuk sembuhkan diri dengan menggunakan banyak tanaman obat.
Sebuah studi baru yang dipimpin oleh Universitas Oxford dan diterbitkan dalam jurnal PLOS ONE mengungkapkan bahwa simpanse liar secara aktif mencari tanaman obat untuk mengobati penyakit dan cedera yang mereka alami. Temuan ini memperlihatkan kecerdasan luar biasa dari simpanse dalam menggunakan alam sebagai apotek pribadi mereka.
Dr. Elodie Freymann, penulis utama studi ini, bersama timnya mengumpulkan data melalui observasi perilaku simpanse liar (Pan troglodytes) di Hutan Cadangan Sentral Budongo, Uganda. Mereka memantau perilaku dan kesehatan 51 simpanse dari dua komunitas yang sudah terbiasa dengan kehadiran manusia. Selama penelitian, mereka mengumpulkan ekstrak dari 13 spesies pohon dan tumbuhan yang dicurigai digunakan oleh simpanse untuk mengobati diri.
-
Bagaimana orang Sunda memanfaatkan tumbuhan untuk pengobatan? Mereka kemudian meracik ramuan jamu dengan macam-macam tumbuhan, sesuai kebutuhan tubuhnya.
-
Bagaimana rimpang mengobati penyakit? Selain itu jahe dipercaya bisa membantu melancarkan sistem pencernaan, sehingga terhindar dari penyakit kembung, sembelit dan asam lambung.
-
Apa manfaat sambiloto untuk kesehatan? Sambiloto adalah tanaman yang telah lama dikenal dalam pengobatan tradisional di seluruh Asia. Dengan nama ilmiah Andrographis paniculata, tanaman yang terkenal karena rasa pahitnya ini menyimpan banyak khasiat yang luar biasa bagi kesehatan.
-
Bagaimana semut Matabele menyembuhkan diri dari luka? Para peneliti menemukan bahwa semut ini secara aktif menggunakan senyawa antimikroba dan protein yang disekresikan dari kelenjar metapleural mereka untuk merawat luka yang terinfeksi.
-
Apa saja manfaat tanaman antikanker bagi tubuh? Pemanfaatan tanaman sebagai bahan obat telah menjadi bagian integral dari berbagai tradisi pengobatan di seluruh dunia. Beberapa tanaman memiliki kandungan yang dapat melawan atau menghambat pertumbuhan sel kanker.
-
Bagaimana cara belajar budidaya tanaman obat? Praktik Budidaya Tanaman ObatSetelah mengenal berbagai tanaman obat, selanjutnya kita akan belajar untuk membudidayakan tanaman tersebut. Sebelum itu, siapkan media tanam, polybag, serta bibit tanaman obat. Ikuti arahan yang diberikan oleh pemandu untuk melakukan langkah penanamannya dengan baik dan benar. Dari kegiatan ini, kita bisa melakukan budidaya sendiri di rumah untuk juga mendapatkan manfaat dari tanaman obat.
Banyak tumbuhan menghasilkan senyawa yang memiliki efek medis pada manusia dan hewan lainnya. Simpanse liar diketahui memakan berbagai tanaman, termasuk yang miskin gizi namun mungkin dapat mengurangi gejala penyakit. Hingga kini, sulit untuk menentukan apakah simpanse sengaja mencari tanaman dengan sifat obat untuk mengobati penyakit tertentu, atau hanya mengonsumsi tanaman yang secara kebetulan memiliki khasiat medis.
Tim peneliti kemudian menguji sifat anti-inflamasi dan antibiotik dari ekstrak tanaman yang dikumpulkan di Universitas Ilmu Terapan Neubrandenburg, dipimpin oleh Dr. Fabien Schultz. Hasilnya mengejutkan: 88% dari ekstrak tanaman menghambat pertumbuhan bakteri, sementara 33% memiliki sifat anti-inflamasi. Kayu mati dari pohon keluarga Dogbane (Alstonia boonei) menunjukkan aktivitas antibakteri yang paling kuat serta sifat anti-inflamasi, mengindikasikan bahwa simpanse mungkin mengonsumsinya untuk mengobati luka.
Menariknya, Alstonia boonei juga digunakan sebagai tanaman obat dalam komunitas-komunitas di Afrika Timur untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk infeksi bakteri, masalah gastro-intestinal, gigitan ular, dan asma.
Dr. Freymann mencatat, "Untuk mempelajari pengobatan diri simpanse liar, Anda harus bertindak seperti detektif—mengumpulkan bukti multidisiplin untuk merangkai sebuah kasus. Setelah menghabiskan berbulan-bulan di lapangan mengumpulkan petunjuk perilaku yang membawa kami ke spesies tanaman tertentu, sangat menggembirakan untuk menganalisis hasil farmakologi dan menemukan bahwa banyak dari tanaman ini menunjukkan tingkat bioaktivitas yang tinggi."
Selain Alstonia boonei, kulit kayu dan resin dari pohon mahoni Afrika Timur (Khaya anthotheca) serta daun dari pakis (Christella parasitica) menunjukkan efek anti-inflamasi yang kuat. Peneliti mengamati seekor simpanse jantan dengan tangan yang terluka mencari dan memakan daun dari pakis tersebut, yang mungkin membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Mereka juga mencatat seekor simpanse dengan infeksi parasit mengonsumsi kulit kayu dari pohon duri kucing (Scutia myrtina), yang belum pernah diamati dimakan oleh kelompok simpanse ini sebelumnya. Pengujian mengungkapkan bahwa kulit kayu ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antimikroba.
Temuan ini memberikan bukti kuat bahwa simpanse sengaja mencari tanaman tertentu untuk efek medisnya. Studi ini merupakan analisis paling mendalam hingga saat ini yang menggabungkan bukti perilaku dan farmakologis tentang manfaat medis dari konsumsi kulit kayu dan kayu mati oleh simpanse liar.
Dengan meningkatnya bakteri yang resisten terhadap antibiotik dan penyakit inflamasi kronis yang menjadi tantangan kesehatan global yang mendesak, para peneliti mencatat bahwa tanaman obat yang tumbuh di Hutan Cadangan Sentral Budongo dapat membantu pengembangan obat baru yang berharga.
Dr. Freymann menambahkan, "Studi kami menyoroti pengetahuan medis yang dapat diperoleh dari mengamati spesies lain di alam liar dan menekankan kebutuhan mendesak untuk melestarikan apotek hutan ini untuk generasi mendatang."