Asal usul Islam di Papua Barat
Asal usul Islam di Papua Barat. Ahmad Nausrau mengatakan, bahwa jumlah umat Muslim di Papua Barat saat ini mencapai 50 persen dari total penduduknya. Beberapa kabupaten dari 11 kabupaten dan satu kota di Papua Barat masyarakatnya sudah beragama Islam sejak dulu.
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Papua Barat, Ahmad Nausrau mengatakan, bahwa jumlah umat Muslim di Papua Barat saat ini mencapai 50 persen dari total penduduknya. Beberapa kabupaten dari 11 kabupaten dan satu kota di Papua Barat masyarakatnya sudah beragama Islam sejak dulu. Menurut Ahmad, warga Papua banyak yang memeluk agama Islam sejak lama.
"Sejumlah kabupaten di Papua Barat masyarakatnya sudah beragama Islam sejak dulu. Seperti Kabupaten Raja Ampat, Kaimana, Fakfak, Bintuni dan Sorong Selatan. Kalau dilihat dari sisi sejarah, Islam adalah agama yang pertama masuk ke Papua," kata Ahmad di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Kamis (24/11).
"Sebagian besar wilayah Papua Barat merupakan wilayah Kesultanan Ternate, sehingga daerah ini penduduknya muslim karena daerah Kesultanan Ternate," paparnya.
Namun, kata Ahmad, ketika dua orang misionaris dari Jerman datang ke Papua pada abad 18, sebenarnya mereka difasilitasi oleh Kesultanan Ternate. Kemudian mereka datang ke Pulau Mansinam yang ada di Kabupaten Manokwari. Padahal, Islam sudah masuk ke Papua jauh sebelum itu.
Ahmad menerangkan, sejumlah sejarawan mengatakan, Islam masuk di Papua sekitar abad 14 dan 15. Tapi, berdasarkan hasil penelitian LIPI, Islam masuk ke Papua sekitar abad 16 dan 17. Ia menegaskan, artinya jauh sebelum misionaris datang, sebenarnya Islam sudah hadir di Papua.
"Akan tetapi, keberlanjutan dakwah di Papua tidak terus berlanjut sampai sekarang. Sebab, Islam masuk ke Papua melalui jalur perdagangan. Sehingga, ketika para pedagang yang datang ke Papua pulang kembali. Dakwah tidak berlanjut," ungkapnya.
"Apalagi saat Belanda menjajah Indonesia secara umum termasuk Papua, waktu itu Belanda memanfaatkan masa penjajahan untuk menjalankan misionaris di Papua. Saat ini umat Islam di Papua Barat jumlahnya 50 persen dari total penduduk Papua Barat. Namun, karena banyak Muslim dari sejumlah daerah yang datang ke Papua Barat, diperkirakan jumlahnya sedikit bertambah saat ini," pungkasnya.
-
Apa yang menjadi pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam? Masjid Jami' Al Abror di Jalan Kauman Desa Pekauman merupakan salah satu saksi bisu sejarah berdirinya Kabupaten Sidoarjo. Masjid ini juga merupakan pusat penyebaran Islam di Sidoarjo pada masa silam.
-
Kenapa Masjid Nurul Islam Tuo Kayu Jao penting bagi sejarah Islam di Sumatra Barat? Masjid tertua di Sumatra Barat ini menjadi peninggalan dari penyebaran dan peradaban agama Islam.
-
Apa ciri khas bacaan sholat Muhammadiyah? Bacaan sholat Muhammadiyah tidak mengandung bacaan tambahan, seperti membaca basmalah sebelum surat Al-Fatihah, membaca qunut pada sholat subuh, dan membaca doa setelah tasyahud akhir.
-
Apa arti dari kata "Islam"? "Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT."
-
Di mana Syekh Nurjati menyebarkan agama Islam? Ia bergerak mengenalkan Islam ke wilayah barat pulau Jawa melalui semenanjung Malaka hingga ke pelabuhan Nagari Singapura yang saat ini merupakan wilayah Cirebon, Jawa Barat.
-
Apa yang ditampilkan di Museum Muhammadiyah? Museum tersebut berisi tentang perjuangan Muhammadiyah sejak lahir sampai hari ini.
Baca juga:
Cerita Pilu Perjalanan Jamaah Haji Tempo Dulu
Jejak pendiri NU KH Hasyim Asy'ari di Tanah Suci
Alquran raksasa dan kuno ini ada di Indonesia
Arkeolog teliti situs pemakaman kuno jejak penyebaran Islam di Ambon
Masjid Al Ma'moer, harapan dan doa para pedagang batik Laweyan
Jejak kemesraan Islam dan Kristen di Benteng Krak des Chevaliers