Asap makin pekat, anak-anak Sumsel terancam gangguan otak
Selain itu asap juga mengancam janin bayi.
Tak hanya mengganggu pernapasan atau infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan jarak pandang berkurang, dampak kabut asap juga ternyata lebih parah. Sebab asap juga bisa mengganggu pertumbuhan sel otak.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel Lesty Nuraini mengungkapkan, dampak terpapar kabut asap paling rentan terjadi pada janin dan anak-anak. Sebab, jika ibu hamil dalam waktu terus-menerus menghirup asap dan kekurangan oksigen, akan merusak sel otak janin tersebut.
"Asap akan mengganggu perkembangan otak janin dan anak-anak, sel-sel otak mereka akan terganggu," ungkap Lesty, Rabu (7/10).
Jika kondisi ini terus terjadi, akan berbahaya bagi masa depan si anak. Bisa saja intelegensia anak yang terpapar asap akan jauh berkurang dibanding anak yang lingkungan udaranya tidak tercemar.
"Jika sel otaknya terganggu, akan mempengaruhi intelegensia anak. Ini yang kita khawatirkan," kata dia.
Diberitakan sebelumnya, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Palembang menyebut, kualitas udara di kota itu kembali meningkat ke level berbahaya berdasarkan catatan indeks standar pencemaran udara (ISPU) di angka mencapai 489 PSI.
BLH mengimbau warga untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan atau mengenakan masker dan pelindung mata agar tidak membahayakan kesehatan.