Atasi Kekurangan Oksigen, 145 Konsentrator Disalurkan ke Puskesmas Terpencil di Riau
Pemprov Riau menerima bantuan 145 unit konsentrator oksigen, Rabu (25/8). Alat penyaring udara menjadi oksigen murni itu akan didistribusikan ke puskesmas yang ada di daerah terpencil.
Pemprov Riau menerima bantuan 145 unit konsentrator oksigen, Rabu (25/8). Alat penyaring udara menjadi oksigen murni itu akan didistribusikan ke puskesmas yang ada di daerah terpencil.
Konsentrator oksigen itu merupakan bantuan Tanoto Foundation, lembaga filantropi independen bersama mitra usahanya. Alat tersebut diharapkan dapat mengatasi kekurangan pasokan oksigen medis, karena masih tingginya kasus Covid-19 dalam beberapa waktu terakhir.
-
Kapan Mohammad Nasroen menjadi Gubernur Sumatra Tengah? Mengutip beberapa sumber, Nasroen terpilih menjadi anggota DPRS delegasi Sumatra Barat dan ditunjuk menjadi gubernur pertama dan termuda Sumatra Tengah pada tahun 1947.
-
Kapan Teuku Muhammad Hasan menjabat sebagai Gubernur Sumatera? Kemudian pada tanggal 22 Agustus 1945, Teuku Muhammad Hasan diangkat menjadi Gubernur Sumatera I dengan ibukota Medan.
-
Kapan Raden Ario Soerjo menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur? Ario Soerjo atau yang memiliki nama lengkap Raden Mas Tumenggung Ario Soerjo ini terpilih menjadi Gubernur pertama Jawa Timur mulau tahun 1945 hingga tahun 1948.
-
Kapan Mayjen Sungkono dan Panglima Besar Sudirman bertemu dan berkenalan? Sungkono dan Panglima Besar Sudirman sama-sama lahir di Purbalingga. Namun, keduanya baru bertemu dan berkenalan pada masa perang kemerdekaan di Kediri.
-
Kapan Titiek Soeharto menjenguk Prabowo Subianto? Dalam keterangan unggahan beberapa potret yang dibagikan, terungkap jika momen tersebut berlangsung pada Senin (1/7) kemarin.
-
Kapan Sumatra Thawalib resmi didirikan? Pada tahun 1918, nama Koperasi Pelajar berubah menjadi Sumatra Thawalib yang dicanangkan oleh Ichwan, El Yunusy, Jalaluddin Thalib, dan Inyiak Mandua Basa pada tahun 1919.
"Bantuan konsentrator oksigen ini sangat penting bagi kita. Alat ini akan langsung kita salurkan ke puskesmas dan rumah sakit daerah terpencil di seluruh Riau," ujar Gubernur Riau Syamsuar.
Menurutnya, alat itu sangat membantu pasien yang sedang berjuang melawan Covid-19. Dia juga berharap, bantuan konsentrator oksigen itu dapat benar-benar dimanfaatkan, terutama di fasilitas kesehatan yang jauh dari ibu kota kabupaten.
"Saya mengimbau untuk kepada semua masyarakat untuk terus waspada. Protokol kesehatan harus kita jadikan kebiasaan dalam hidup kita sehari-hari. Kami juga akan melakukan penyuluhan dan sosialisasi tiada henti kepada masyarakat terkait protokol kesehatan," kata Syamsuar.
"Alat konsentrator oksigen diutamakan untuk puskesmas yang jauh dari ibu kota kabupaten, karena di sana yang membutuhkan oksigen," ucapnya.
Syamsuar mengapresiasi perhatian dari Tanoto Foundation beserta mitra usahanya dari grup APRIL, RAPP, APR, Asian Agri dan Apical yang membantu pemerintah dalam menangani kasus Covid-19 di Riau. "Bantuan konsentrator oksigen dari Tanoto Foundation bersama mitra usahanya kepada masyarakat sangat membantu," kata Syamsuar.
Sementara itu, Direktur RAPP Mulia Nauli mengatakan, bantuan konsentrator oksigen ini merupakan wujud komitmen Tanoto Foundation bersama mitra usahanya untuk mendukung pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19. Sebab, alat itu sangat berguna bagi mereka yang terdampak, terutama di masa pandemi.
"Semoga bantuan konsentrator oksigen ini dapat mengatasi kekurangan pasokan oksigen dan bisa menyelamatkan nyawa para pasien yang sedang berjuang melawan Covid-19," kata Mulia.
Sejak awal Juli 2021 lalu, Tanoto Foundation bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan membantu mengatasi kekurangan pasokan oksigen akibat kenaikan kasus Covid-19. Sebanyak 500 ton oksigen cair produksi PT RAPP telah disalurkan ke rumah sakit yang berada di sejumlah daerah di Indonesia.
Kemudian pada awal Agustus 2021 lalu, sebanyak 3.000 unit konsentrator oksigen diserahkan kepada Kemenkes yang diterima langsung Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. Alat ini diterbangkan langsung menggunakan pesawat sewa khusus dari Guangzhou, China ke Tanah Air.
Alat konsentrator oksigen itu memiliki kapasitas 10 liter per menit dan mudah digunakan dengan tenaga listrik. Penggunaan konsentrator oksigen ini akan bermanfaat lebih banyak bagi pasien Covid-19.
Baca juga:
Bantu Tangani Covid-19, Adaro Sebar 1.000 Konsentrator Oksigen Rp12 M
Antisipasi Lonjakan Covid-19, KRI Semarang Bawa Oksigen ke Riau
Safari ke Sragen dan Klaten, Gibran Bagikan Oksigen Konsentrator
Seorang Warga di Surabaya Modifikasi APAR Jadi Tabung Oksigen Medis
BUMN Dukung Penyediaan Oksigen di Provinsi Bali