Badan Gizi Nasional Tegaskan Pemberian 'Makan Bergizi Gratis' 1 Kali Sehari, Ini Jadwal dari PAUD hingga SMA
Dadan memastikan menu makan yang diberikan akan memenuhi sepertiga kebutuhan kalori tiap anak.
Badan Gizi Nasional memastikan pemberian makan untuk siswa lewat program Makan Bergizi Gratis hanya diberikan satu kali sehari. Namun, untuk jadwal pembagian dilakukan dua kali sesuai dengan jenjang pendidikan.
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan anak jenjang PAUD hingga sekolah dasar (SD) akan diberikan makan gratis sebagai makan pagi. Sementara siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) menerima makan gratis sebagai makan siang.
- Makan Bergizi Gratis Prabowo-Gibran Habiskan Anggaran Rp800 M Per Hari
- Menteri Anas dan Badan Gizi Siapkan Skema Program Makan Bergizi Gratis
- Badan Gizin Sebut Program Makan Bergizi Gratis Ditargetkan Mulai 2 Januari 2025, Begini Rencana Penerapannya
- Kepala Badan Gizi Nasional Targetkan Eksekusi Program Makan Bergizi Gratis Mulai 2 Januari 2025
Hal ini dia sampaikan sekaligus menanggapi pernyataan adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, yang menyebut makan siang diberikan dua kali sehari.
"Anak PAUD sampai kelas II makan jam 8, SD kelas III sampai VI jam 9.30. Anak SMP dan SMA makannya siang," ujar Dadan. Demikian dikutip dari Antara, Selasa (8/10).
Skema jadwal itu ditetapkan berdasarkan hasil uji coba Program Makan Bergizi Gratis yang telah dilakukan selama sembilan bulan belakangan.
Temuan lapangan menunjukkan rata-rata sekolah sampai jenjang SD sudah mengakhiri kegiatan belajar mengajar (KBM) sampai sebelum jam makan siang. Sedangkan KBM jenjang SMP dan SMA umumnya bisa berlangsung hingga pukul 2 siang atau sore hari.
Meski hanya satu kali, Dadan memastikan menu makan yang diberikan akan memenuhi sepertiga kebutuhan kalori tiap anak. Dia juga memastikan kebutuhan anggaran program ini masih sama dengan yang telah ditetapkan.
"Sementara itu yang sudah ditetapkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ujar dia lagi.
Sementara terkait usulan susu ikan dalam menu, Dadan menyebut implementasinya bakal disesuaikan dengan kebutuhan daerah.
Untuk daerah yang kaya dengan susu maka pihaknya akan memberikan susu biasa. Sementara bagi daerah yang kaya dengan protein ikan, kemungkinan akan diberikan susu ikan dalam menu makan gratisnya.
"Nanti kami akomodasi. Tapi, seluruh produk yang masuk di Program Makan Bergizi Gratis itu selalu melalui uji coba. Jadi nanti kami uji coba dulu," katanya.
Soal susu ikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengharapkan susu ikan dapat masuk dalam Program Makan Bergizi Gratis pada pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Budi Sulistyo mengatakan susu ikan merupakan salah satu sumber minuman yang kaya protein.
Menurutnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Badan Gizi Nasional sudah mengetahui perihal kelebihan dari susu ikan, sehingga bisa dipertimbangkan untuk masuk program makan bergizi.
Budi menyebutkan Program Makan Gratis akan melibatkan ahli gizi. Saat ini, jenis-jenis menu apa yang akan dihidangkan sedang dipersiapkan.
Kementerian Kelautan dan Perikanan sendiri telah mendorong untuk menggunakan bahan baku ikan dalam program tersebut.