Badek alias Chika, waria pekerja salon di Palembang tewas bersimbah darah
Di TKP juga ditemukan tabung gas elpiji 3 kilogram berlumuran darah.
Warga Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Talang Kelapa, Kecamatan Alang-alang Lebar, Palembang, geger dengan penemuan mayat di dalam salon. Kondisinya mengenaskan dengan bersimbah darah yang diduga korban pembunuhan.
Korban diketahui bernama Aldi alias Badek alias Chika (25), pemotong rambut yang bekerja di Kiki Salon. Korban adalah seorang laki-laki yang berpenampilan wanita (waria), perantauan asal Tanjung Raja, Ogan Ilir, Sumsel.
-
Apa pasal yang menjerat pelaku pembunuhan siswi di Palembang? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Rumpak-rumpakan di Palembang? Tradisi warisan turun-temurun masyarakat Palembang ini dilakukan cara yang unik, yaitu keliling ke rumah-rumah tetangga di sebuah kampung atau Sanjo sambil diiringi dengan alunan musik rebana dan nyanyian selawat.
-
Bagaimana cara membuat Celimpungan, kudapan khas Palembang? Celimpungan berbentuk bulat dengan diamter 10 cm. Kuahnya sendiri terbuat dari santan dan racikan bumbu-bumbu lainnya. Melansir dari beberapa sumber, Celimpungan diambil dari kata "plung" atau dari bunyi saat mencemplungkan adonan dari biji ke dalam kuah saat merebusnya.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi di Palembang? Aparat Polrestabes Palembang menyebutkan bahwa pelaku utama pembunuhan siswi di pemakaman umum Tionghoa Palembang, Minggu (31/8) sempat ikut Yasinan malam pertama di kediaman korban.
-
Kapan Pallu Butung sering diburu? Makanan tersebut banyak dicari ketika Bulan Ramadan karena cocok sebagai menu berbuka puasa.
Jasad korban pertama kali ditemukan pemilik salon, Khottob alias Kiki (25), Selasa (16/1) pukul 11.30 WIB. Kondisinya tergeletak mengenaskan dengan kepala bersimbah darah dan terlilit sehelai kain. Di TKP juga ditemukan tabung gas elpiji 3 kilogram berlumuran darah.
Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Yon Edi Winara mengatakan, petugas telah melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara untuk keperluan visum. Dilihat dari kondisinya, 90 persen korban meninggal akibat dianiaya.
"Kemungkinan dianiaya sampai tewas, itu terlihat dari luka-lukanya. Kejadiannya kemungkinan dini hari tadi," ungkap Yon.
Untuk menyelidiki kasus ini, petugas menyita barang bukti. Diantaranya kain yang melilit kepala korban, satu tabung gas elpiji 3 kg, kasur gulung berlumuran darah tempat korban tergeletak.
"Pelaku dan motifnya masih lidik. Saksi sudah kita mintai keterangan," kata dia.
Sementara itu, pemilik salon, Kiki mengaku, setiap hari salon miliknya dibuka oleh korban pukul 08.00 WIB. Kebetulan, korban tinggal di salon itu sejak sebulan lalu. Namun, dia kaget sampai siang hari pintu salon belum juga dibuka.
"Beberapa kali saya panggil tidak nyahut. Saya buka pakai kunci simpanan, pas lihat Chika sudah meninggal," ujarnya.
Sebelum bekerja dengannya, korban diketahui bekerja di Selly Salon di Kebun Bunga, Kecamatan Sukarami, Palembang. Kiki belum terlalu mengenal Chika secara dalam karena mereka pun baru berkenalan.
"Orangnya juga tidak banyak ngomong, tidak pernah cerita masa lalunya atau masalah apapun," kata dia.
Terakhir kali Kiki bertemu dengan Chika malam hari sebelum kejadian, Senin (15/1). Saat mengecek aplikasi WhatsApp, terlihat ponsel korban masih aktif pada pukul 01.00 dini hari, Selasa (16/1).
"Kemarin itu dia lagi galau, semalam telponan sama cowoknya dari jam 6 sore sampai malam. Cowoknya itu orang Bangka," pungkasnya.
Baca juga:
Kronologi pembunuhan satu keluarga di Aceh
Kisah Abu Bakar, jalan kaki 3 KM demi cari keadilan kematian keponakannya
Digerebek istri dan anak, suami tewas usai disekap dan dipukuli karena tuduhan zina
Jurnalis di Meksiko dibunuh lagi
Polisi sebut pembunuh arsitek di Depok sakit hati dibilang cuma mikirin uang