Bakmi Gang Kelinci, 60 tahun menemani warga DKI
Bakmi Gang Kelinci di bawah pengelola AK Management dan sudah memiliki beberapa cabang dan cuma di Jakarta.
Restoran bakmi Gang Kelinci yang sudah berdiri pada tahun 1957 selalu dipadati oleh penikmat mi. Bakmi yang awalnya berdiri di Jalan Kelinci Raya No. 1-3, Pasar Baru, Jakarta Pusat tersebut menyajikan beragam hidangan mi yang sangat digemari oleh para penikmatnya.
Beragam macam menu yang ada di restoran yang bernuansa Tiongkok tersebut. Menu yang disajikan yaitu bakmi ayam lebar, bakmi ayam cah jamur, sayap goreng GK, nasi goreng spesial, ifu mie, cah ayam, dim sum, nasi goreng porsi mini, dan nasi capcay porsi mini. Kedai sederhana yang terletak di samping kanan gang pun terpampang jelas dengan bertuliskan 'Bakmi Gang Kelinci'.
Anita(25) penikmat Bakmi Gang Kelinci yang selalu memesan bakmi lebar tiap kali ada kesempatan. Menurutnya bakmi Gang Kelinci sangatlah berbeda dari bakmi lainnya.
"Ini beda, bakmi ayam lebar kan kayak kwetiau. Tapi memang beda sekali rasa di sini gak ada deh yang lain," ujarnya ketika ditemui di Restoran Bakmi Kelinci, Jakarta, Kamis (17/3).
Anita mengakui lebih sering menikmati bakmi di tempat karena nuansa kedai bakmi yang lama terasa di Jalan Kelinci. Bukan hanya Anita, suaminya, Bambang pun suka dengan ifu mie. "Kalau suami saya suka ifu mie katanya memang beda. Kita sering kok makan malam di sini atau makan siang di sini," bebernya.
Anita percaya bahwa bakmi yang dibuat memang dari bahan dasar yang baik dan sehat. "Saya percaya kalau bahan dasarnya memang dari rumahan terbukti kan dari tahun 1957 sudah berdiri di Gang Kelinci ini," ujarnya.
Diketahui, Bakmi Kelinci memang bermula di Gang Kelinci, Pasar Baru, Jakarta Pusat. Hingga saat ini Bakmi Gang Kelinci di bawah pengelola AK Management dan sudah memiliki beberapa cabang dan cuma di Jakarta. Kini, Bakmi Gang Kelinci menjadi salah satu restoran mie yang masih berjaya dan dicari para penggemar bakmi.
Baca juga:
Kedai Kopi Es Tak Kie, nuansa khas Tionghoa dan Kolonial Belanda
Menikmati Ragusa, es krim tradisional Italia yang melegenda
Menemukan cinta di kedai es krim Ragusa
Ragusa, es krim tradisional yang masih eksis sejak tahun 1932
Kesederhanaan Jamu Mentjos mampu bertahan sejak 1950
-
Di mana resep makanan tradisional Indonesia ini ditemukan? Melansir dari berbagai sumber, Selasa (5/9), simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa saja kue tradisional khas Indonesia yang dibuat oleh Chef Martin Praja? Berikut ada resep camilan kue tradisional khas Indonesia yang dibuat oleh chef Martin Praja. Cara membuatnya sangat mudah, dan bahan yang digunakan juga banyak dijual murah di pasaran. Penasaran apa saja? Yuk simak selengkapnya.
-
Di mana kamu bisa menemukan makanan tradisional Jawa seperti Karedok dan Gudeg? Karedok (Jawa Barat) Bahan-Bahan: -4 helai kacang panjang, potong pendek -2 buah mentimun, iris tipis -1 genggam daun kemangi -2 genggam tauge -5 lembar kol, iris tipis Gudeg (D.I Yogyakarta) Bahan: - 300 gram nangka muda - 1 ekor ayam kampung, potong - 5 buah tahu - 100 gram krecek - 500 ml santan kental - 1700 ml santan cair- 500 gram gula kelapa - 3 ruas lengkuas - 3 buah cabai rawit - 10 lembar daun salam
-
Kapan Ayam Kodok menjadi makanan khas Jakarta? Menurut kisah, menu ini sudah ratusan tahun digemari warga ibu kota, bersamaan dengan kuliner legendaris lainnya yakni ikan gabus pucung dan sup daging sapi.
-
Apa makanan tradisional favorit Soekarno saat diasingkan di Muntok? Penganan Pelite rupanya juga menjadi kue favorit Bung Karno saat berada dipengasingan di Kota Muntok sekitar tahun 1949.
-
Kenapa makanan tradisional Jawa Timur populer? Dengan begitu, pengalaman Anda berkunjung ke berbagai kota di Jawa Timur akan lebih lengkap dan seru.