Bangganya warga pecahkan rekor dunia lewat senam poco-poco khas Indonesia
Terik matahari dan keringat yang bercucuran tidak memudarkan rasa puas dan bangga para peserta karena telah berhasil memecahkan rekor dunia.
Pemecahan rekor dunia atau Guinness World of Records senam poco-poco di sepanjang Jl MH Thamrin-Sudirman, Jakarta Pusat telah usai. Meski demikian, senyum berseri-seri masih nampak di wajah para peserta.
Terik matahari dan keringat yang bercucuran tidak memudarkan rasa puas dan bangga para peserta karena telah berhasil memecahkan rekor dunia.
-
Kapan Muhibah Budaya dalam rangkaian Banyuwangi Ethno Carnival digelar? Muhibah Budaya yang digelar Jumat malam (7/7/2023) tersebut menampilkan berbagai atraksi tari dari sejumlah daerah.
-
Apa yang dirayakan di Festival Bunga Bandungan? Setiap tahun warga Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menggelar festival bunga.
-
Untuk apa Festival Bunga Bandungan diadakan? Dilansir dari ANTARA, festival bertajuk Jagad Kembang Kumandang itu dilakukan sebagai ajang pariwisata.
-
Mengapa Festival Kebudayaan Yogyakarta 2023 mengangkat tema "Kembul Mumbul"? Dalam konteks Jawa, “kembul” merupakan sebuah peristiwa kolektif yang ditandai dengan aktivitas menikmati hasil padi di satu meja saji yang sama. Sementara “mumbul” berarti melanting atau membumbung tinggi. Secara mendasar, kembul mumbul dapat dipahami sebagai sebuah upaya untuk memunculkan, memantik, dan mendorong kita semua agar menjadi gerakan kesadaran bersama terkait persoalan ketahanan pangan.
-
Dimana Festival Bhumi Atsanti diselenggarakan? Para seniman asal Magelang dan daerah sekitarnya mengadakan acara Festival Bhumi Atsanti (FBA) pada 4-6 September 2024 di Dusun Bumisegoro, Desa Borobudur, Kecamatan Borobudur.
-
Dimana Festival Permainan Tradisional di Banyuwangi diselenggarakan? Ribuan anak bermain bersama di Taman Blambangan dalam tajuk Festival Permainan Tradisional, Sabtu (22/7/2023).
Kegembiraan tersebut diekspresikan dengan berfoto bersama, swafoto, bikin videoblog atau vlog, hingga bercengkerama antarpeserta.
"Kita sebagai warga Indonesia merasa bangga. Selama ini kan kita disibukkan dengan aktivitas-aktivitas. Ini ada terobosan baru yang sangat bagus," ujar Imron di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (5/8).
Pria paruh baya yang sehari-hari mengajar di SMPN 236 Cakung, Jakarta Timur itu menilai, pemecahan rekor dunia tari poco-poco sangat tepat untuk melestarikan kebudayaan Indonesia. Terlebih untuk menjaga karya bangsa dari klaim luar negeri.
"Ini saya rasa sangat tepat untuk menjaga kebudayaan kita supaya tidak terlempar keluar atau dikuasai negara lain. Dengan adanya ini kami merasa bangga," tuturnya.
Hartono, guru SMPN 193 Cakung, Jakarta Timur mengakui ada sedikit perbedaan senam poco-poco yang biasa ia lakukan dengan hari ini. Namun secara gerakan dasar sama.
"Secara dasar sama gerakannya. Tapi ini ada sedikit variasi-variasi aja," ucap Hartono.
Untuk menyamakan gerakan, para guru ini telah berlatih selama dua minggu terakhir. Mereka dibimbing oleh instruktur yang dikirim langsung dari Kementerian Pemuda dan Olahraga.
Kebahagiaan juga dirasakan Feri Pratama dan Rian Amriansyah. Kedua siswa kelas XI SMAN 110 Jakarta Utara itu bangga bisa mengambil peran dalam mengukir sejarah.
"Kesannya keren sekali ini. Seneng banget bisa nyetak rekor dunia, bisa jadi bagian dari sejarah," kata Feri.
Keduanya mengaku sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Latihan pun telah dilakukan sekitar 10 kali dengan dipandu instruktur utusan Kemenpora.
Bahkan siswa-siswa SMAN 110 Jakarta Utara ini telah bersiap sejak pukul 02.00 dini hari tadi hanya untuk mengikuti pemecahan rekor tarian poco-poco yang tak lebih dari 15 menit. Namun usaha tersebut cukup sebanding dengan hasil yang mereka terima.
"Sampai sini sekitar jam 03.00 tadi. Tapi nggak apa-apa. Tetap senang, acaranya sukses dan bisa nyetak rekor dunia," ucap Rian.
Senam atau tari poco-poco ini diikuti oleh puluhan ribu masyarakat dari berbagai elemen. Pemecahan rekor dunia ini juga diikuti oleh Presiden Joko Widodo didampingi ibu negara Iriana Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla dan istrinya Mufidah Kalla, serta sejumlah menteri dan pejabat negara.
Selain diselenggarakan dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia, pemecahan rekor dunia tari poco-poco ini juga untuk memeriahkan perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang yang akan resmi dibuka pada 18 Agustus mendatang.
Reporter: Nafiysul Qodar
Sumber : Liputan6.com
Baca juga:
Gaya Jokowi, JK, dan Anies saat ikut meriahkan pemecahan rekor tari Poco-Poco
61 Ribu orang pecahkan rekor menari Poco-Poco terbanyak di dunia
Menperin ajak masyarakat bersih-bersih area Gelora Bung Karno
Pecahkan rekor dunia, Kapolri tegaskan Poco-Poco budaya asli Indonesia
Jokowi & menteri Kabinet Kerja ikut pecahkan rekor senam poco-poco di Monas