Bangunan cagar budaya jadi korban Kebakaran hebat kawasan pecinan Siak
Salah satu bangunan cagar budaya yang terbakar adalah bekas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Siak. Usia bangunan tersebut sudah lebih dari 50 tahun. Bangunan bekas SMP itu dibangun sekitar 1958 untuk sarana pendidikan bagi masyarakat sekitar. Awalnya bernama SMP Penabur. Pada 1967, sekolah itu diambil alih pemerintah.
Kebakaran hebat yang menghanguskan kawasan pecinan di Kelurahan Kampung Dalam, Kabupaten Siak, Riau pukul 02.30 WIB Sabtu dini hari, ikut membakar bangunan cagar budaya yakni bekas Sekolah Menengah Pertama (SMP) Siak.
Bangunan yang terbuat dari kayu dengan cat warna putih itu berada satu deretan dengan pertokoan di kawasan pecinan. Meskipun sudah tidak lagi difungsikan untuk sekolah, tetapi bekas SMP itu sudah terdaftar dalam bangunan cagar budaya di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) wilayah kerja Sumbar-Riau.
-
Kapan Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Mengutip dari beberapa sumber, tempat kediaman resmi Sultan Siak itu dulunya dibangun pada tahun 1889 saat pemerintahan dipegang oleh Sultan Assayaidis Syarief Hasyim Abdul Jalil Syaifuddin yang menjadi Sultan ke-11.
-
Kapan Kirab Kebo Bule di Surakarta diadakan? Surakarta memiliki tradisi pada perayaan malam 1 Suro atau bisa disebut malam tahun baru Hijriah.
-
Kenapa Istana Siak Sri Indrapura dibangun? Pembangunan istana megah ini tak lekang dari kondisi Kerajaan Siak pada masa pemerintahan Sultan Syarif Hasyim khususnya di bidang ekonomi sedang mengalami kemajuan.
-
Kapan Rumah Singgah Sultan Siak Sri Indrapura dibangun? Dikabarkan bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1895, bisa diperkirakan bangunan ini sudah lebih dari ratusan tahun.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Siapa Teuku Iskandar? Iskandar adalah seorang guru besar, kritikus sastra, dan juga leksikografer yang menempuh pendidikan di Universitas Leiden.
"Memang ada bangunan cagar budaya yang ikut terbakar, yaitu bekas SMP yang dibangun masa kesultanan Siak," kata Asisten II Sekdakab Siak, Hendrisan seperti dilansir Antara di Pekanbaru, Sabtu (17/2).
Usia bangunan tersebut sudah lebih dari 50 tahun. Banyak pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten Siak yang pernah mengenyam pendidikan di sekolah tua tersebut. Sebut saja Tengku Said Hamzah yang menjabat Sekdakab Siak, Arif Fadillah (Kepala Dinas Perhubungan), Kadri Yafis (Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak), Lukman (Kadis Pendidikan), dan lainnya.
"Untuk dibangunnya kembali semuanya (kawasan pecinan dan cagar budaya) itu adalah langkah-langkah selanjutnya. Yang jelas saat ini kita menangani korban terlebih dahulu," kata Hendrisan lagi.
Bangunan bekas SMP itu dibangun sekitar 1958 untuk sarana pendidikan bagi masyarakat sekitar. Awalnya bernama SMP Penabur. Pada 1967, sekolah itu diambil alih pemerintah. Sehingga menjadi SMP Negeri 1 Kecamatan Siak, satu-satunya SMP Negeri di wilayah Siak yang meliputi daerah Siak Sri Indrapura, Mempura, Koto Gasib, Dayun, Lubuk Dalam dan Tualang. Yang berada dalam naungan Kabupaten Bengkalis. Aktivitas pendidikan di gedung itu berlangsung sejak 1967-1980. Pada 1980 pemerintah membangun gedung baru yang lebih representatif di jalan Suak Lanjut.
Untuk diketahui, puluhan bangunan di kawasan objek wisata perkampungan cina atau pecinan di Kelurahan Kampung Dalam, Kabupaten Siak, Riau terbakar pada Sabtu dini hari. Berdasarkan keterangan warga, kobaran api pertama kali berasal dari dalam ruko jual alat pertanian, diduga akibat arus pendek.
Lantaran seluruh bangunan yang ada di kawasan itu berkonstruksi semi permanen, berdinding kayu yang sudah berumur ratusan tahun, "si jago merah" tidak butuh lama untuk melahap dua blok rumah toko (Ruko) yang berada disebelah Jalan menuju Klenteng Hock Siu Kiong. Si jago merah baru bisa dipadamkan pagi tadi sekitar pukul 06.30 WIB. Pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran tersebut.
Kawasan pecinan di Kabupaten Siak sendiri sudah menjadi kawasan wisata karena letaknya yang tidak jauh dari Istana Siak dan Klenteng Hock Siu Kiong yang jaraknya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Seluruh ruko berjejer rapi di kiri-kanan sepanjang jalan Sultan Syarif Kasim, dengan warna seragam berwarna merah.
Baca juga:
40 Unit toko di Siak terbakar saat Imlek
Pasar bersejarah di Haiti ludes dilalap si jago merah
Usai kebakaran di Pemprov Bali, PNS sortir dokumen yang bisa diselamatkan
Gubernur Bali duga gedung Pemprov terbakar akibat korsleting listrik
Kantor Gubernur Bali kebakaran