Banyak yang ragukan kehalalan, capaian vaksin MR di Aceh terendah di Indonesia
Sejak awal Agustus 2018 Kementerian Kesehatan menggelar pemberian vaksin Measles Rubella (MR) secara serentak di 28 provinsi. Sayangnya, di Provinsi Aceh, banyak warga yang menolak anaknya diimunisasi karena meragukan kehalalan vaksin.
Sejak awal Agustus 2018 Kementerian Kesehatan menggelar pemberian vaksin Measles Rubella (MR) secara serentak di 28 provinsi. Sayangnya, di Provinsi Aceh, banyak warga yang menolak anaknya diimunisasi karena meragukan kehalalan vaksin.
Berdasarkan data Dinkes setempat, capaian vaksin MR di Aceh jauh lebih rendah dari provinsi tetangga Sumatera Utara (Sumut), bahkan Tanah Rencong capaiannya terendah di Indonesia.
-
Bagaimana cara mencegah ISPA pada anak dengan imunisasi? Imunisasi adalah suntikan yang membuat tubuh anak menjadi lebih kuat melawan berbagai macam penyakit.Anak yang belum diimunisasi campak lebih berisiko menderita ISPA yang bisa berkembang menjadi penyakit paru-paru serius seperti pneumonia. Imunisasi DPT pun termasuk yang dapat melindungi anak dan balita dari penyakit difteri dan pertusis yang termasuk dalam ISPA.
-
Mengapa penting untuk memberikan imunisasi kepada anak? Imunisasi merupakan salah satu langkah penting dalam mencegah kehilangan pendengaran pada anak. Penyakit infeksi seperti campak, gondongan, dan rubella dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Oleh karena itu, vaksinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella), serta vaksin meningitis dan influenza, sangat disarankan untuk melindungi anak dari infeksi yang dapat mempengaruhi pendengaran mereka.
-
Kapan vaksin HPV diberikan? Vaksin HPV idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun yang belum aktif secara seksual. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada remaja dan orang dewasa usia 15–26 tahun yang belum pernah atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
-
Apa itu vaksin HPV? Vaksin HPV merupakan vaksin untuk mencegah infeksi human papillomavirus (HPV). HPV adalah virus yang dapat menyebabkan kutil kelamin dan berbagai jenis kanker di organ kelamin dan reproduksi, seperti kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan.
-
Bagaimana vaksinasi melindungi anak-anak dari penyakit serius? Ketahanan manusia terhadap sejumlah penyakit pada saat ini disebabkan penemuan dan pemberian vaksinasi ini. Hal ini menyebabkan sejumlah penyakit yang di masa lalu mematikan kini bisa ditekan kemunculan dan tingkat keparahannya.
-
Apa tujuan dari vaksin HPV? Tujuan dari vaksin HPV adalah untuk mencegah infeksi virus HPV yang dapat menyebabkan kanker dan kutil kelamin. Dengan mendapatkan vaksin HPV, seseorang dapat menurunkan risiko terkena kanker serviks, kanker penis, kanker anus, dan kanker tenggorokan yang berkaitan dengan virus HPV.
Capaian vaksin MR di Aceh saat ini hanya 6,52 persen dan menduduki peringkat terakhir. Sedangkan Papua Barat menduduki peringkat pertama capaiannya sebesar 38,32 persen. Capaian peringkat kedua ada di Lampung sebanyak 38,17 persen dan ketiga di Nusa Tenggara Timur sebesar 33,48 persen.
Sementara capaian vaksin MR di kabupaten/kota di Aceh saat ini yang paling tinggi adalah di Kabupaten Gayo Lues sebesar 17,03 persen. Lalu peringkat kedua capaiannya Kabupaten Aceh Singkil sebesar 16,67 persen, Kota Sabang menduduki peringkat ketiga dengan capaian 13,19 persen.
Sedangkan Kota Banda Aceh yang berada di pusat provinsi Aceh capaiannya sekarang hanya 2,28 persen. Meskipun ada daerah yang paling rendah capaiannya yaitu Kabupaten Bener Meriah hanya 0,84 persen. Justru berbanding terbalik kabupaten Aceh Tengah yang capaian sudah mencapai 12,2 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Banda Aceh, Warqah Helmi mengatakan, rendahnya capaian vaksin MR ini tidak terlepas belum keluarnya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait kehalalannya. Sehingga banyak masyarakat menolak melakukan vaksin MR tersebut.
"Imunisasi MR di Banda Aceh yang diluncurkan 1 Agustus 2018 sampai dengan saat ini pencapaian 2.28 persen, ini terjadi ada kendala oleh fatwa MUI yang seharusnya sudah ada sejak 2017 lalu," kata Warqah, Selasa (14/8) di Banda Aceh.
Kendati demikian, Warqah menyebutkan saat ini sudah ada instruksi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar Gubernur, Bupati dan Wali Kota agar mendukung pelaksanaan imunisasi MR. Instruksi dikeluarkan oleh Kemendagri pada tanggal 8 Agustus 2018 lalu tentang Dukungan Pelaksanaan Imunisasi MR Fase II.
"Informasi MUI belum keluarkan fatwa. Tetapi ada instruksi dari Kemendagri yang ditujukan ke seluruh provinsi dan kabupaten/kota untuk tetap melakukan imunisasi MR," tukasnya.
Pemerintah Indonesia meminta masyarakat agar membawa anaknya usia 9 bulan dan di bawah 15 tahun untuk disuntik vaksin MR. Tujuannya adalah untuk melindungi masyarakat dari virus MR. Karena bila terjadi infeksi virus MR ini bisa merusak sel otak terganggu, fisik, mental, pendengaran.
"Tujuan adalah untuk melindungi masyarakat, untuk pemutusan rantai penyebaran dari virus MR hingga pencapaian masyarakat itu bebas dari pada MR tercapai pada tahun 2020 nanti," jelasnya.
Warqah berharap masyarakat bisa menyukseskan program nasional ini untuk menuntaskan vaksinasi MR. Sehingga masyarakat bisa tercegah dari infeksi virus MR yang bisa mengganggu kesehatan manusia. Apa lagi saat ini secara nasional, Aceh tergolong paling rendah capaiannya di Indonesia.
"Secara nasional kita memang sangat terendah, malah lebih rendah dari pada Papua Barat," tukasnya.
Selain mendatangi tempat-tempat vaksinasi. Warqah juga meminta warga untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mencegah berbagai macam penyakit.
"Untuk menjaga kesehatan, perlu melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, lalu makan makanan bergizi, perbanyak makan buah-buahan dan sayur secukupnya serta cek kesehatan secara rutin setiap 6 bulan sekali," tutupnya.
Baca juga:
Soal vaksin MR, Kemenkes masih tunggu sertifikat halal MUI
Polemik halal vaksin MR, Ketua DPR harap masyarakat tak menolak imunisasi
Menkes tunggu MUI beri sertifikat halal untuk vaksin MR
Belum dapat label halal, imunisasi MR untuk muslim ditunda
Belum dapat label halal, Menkes lanjutkan imunisasi MR
Menkes ingatkan fatwa MUI tak tolak imunisasi vaksin MR