Bawa Balita Mendaki Gunung Kerinci saat Kabut Tebal Tuai Pro Kontra, Begini Klarifikasi Orangtuanya
Rudy Kukuh bercerita, mendaki buka hal baru buatnya. Sebanyak 17 gunung dan lima bukti telah didaki.
Orangtua yang membawa balitanya mendaki Gunung Kerinci buka suara soal pro dan kontra usai videonya viral.
Bawa Balita Mendaki Gunung Kerinci saat Kabut Tebal Tuai Pro Kontra, Begini Klarifikasi Orangtuanya
Viral sebuah video merekam balita ditemani ayahnya mendakit Gunung Kerinci, Jambi. Banyak yang mempertanyakan keputusan orangtuanya tersebut membawa serta balita mereka. Apalagi suasana di jalur pendakian Gunung Kerinci, Jambi sedang berkabut saat itu.
Rudy Kukuh Styawan (42) ayah yang terekam bersama bayinya buka suara. Dia mengakui video itu benar dirinya bersama sang buah hati A yang masih berusia 1 tahun 7 bulan. Saat itu, turut serta istrinya bernama Pertiwi (37).
- Buntut Bocah Madura Berusia 13 Tahun Sudah Tunangan, Begini Nasibnya Sekarang
- Merasa Diintimidasi, Orang Tua yang Balitanya Dilindas Mobil Mewah Tetangga Mengungsi ke Rumah Keluarga
- Dinkes DKI: 41.000 Balita Terkena ISPA Sepanjang Juni-Juli 2023
- Dua Balita Anak Sambung Ayah Penyimpan Jasad Bayi Dalam Freezer Diawasi Dinsos Tangerang
"Itu video memang saya, akan tetapi bukan saya yang upload ya pak. Jadi orang tidak mengetahui secara penuh jadi dikira anak tersebut berjalan sendiri."
Cerita Rudy Kukuh saat dikonfirmasi merdeka.com melalui sambungan telepon, Senin (11/9).
@merdeka.com
Rudy Kukuh memastikan, pendakian yang mereka lakukan sudah dipersiapkan secara matang. Mulai dari ransel jaket dan keperluan lainnya untuk si kecil.
"Jadi netizen berkomentar yang tidak bagus, tapi ada juga mendukung Alhamdulillah," kata dia.
Rudy Kukuh menceritakan momen pendakian dirinya dan istri yang membawa balita mereka. Mereka mendakit pada 13 Agustus tahun 2023, lalu. Mereka lima orang yang sengaja datang dari Surabaya ke Jambi naik mobil untuk mendaki Gunung Kerinci. Dua lainnya ada rekan Rudy Kukuh.
Mereka tiba di Kabupaten Kerinci, Kecamatan Gresik Tuo, Jambi pada Selasa, 15 Agustus. Pagi hari itu juga mereka mendatangi Pos R10 untuk melakukan registrasi sebagai pendaki.
Petugas melakukan briefing terlebih dahulu dan kemudian diminta melengkapi surat pernyataan. Petugas juga menegaskan jika ada hal tidak diinginkan bukan tanggung jawab pengelola.
"Karena kita sudah tahu sehingga kami memang sepakat dengan aturan tersebut karena semua gunung memberikan surat seperti itu, kita dari awal sering naik gunung sehingga kita sudah tau untuk perlengkapan agar sefti dan kita juga tidak memaksakan diri," kata Rudy Kukuh.
Menurut dia, pendakian mereka ke Gunung Kerinci memerlukan waktu tiga hari dua malam. Petugas juga memberik izin karena ada porter dari kerinci yang turut serta.
"Kita start mendaki gunung kerinci pada tanggal 15-17 Agustus langsung turun. Namun saat muncak ada sedikit gangguan yaitu kabut tebal, akan tetapi bukan asap belerang sehingga bisa diatasi," kata Rudy Kukuh.
Sebelum mendaki, Rudy Kukuh melakukan mapping lebih dulu. Karena dia menyadari pendakiannya penuhi risiko.
"Satu bulan sebelum muncak kita sudah mapping terdahulu. Baik saat mendirikan tegak tenda di mana, titik air di mana, oksigen, HT dan sewa poster dan guide juga dilakukan."
Kata Rudy Kukuh.
@merdeka.com
Rudy Kukuh bercerita, mendaki buka hal baru buatnya. Sebanyak 17 gunung dan lima bukti telah didaki mulai dari Gunung Rinjani, Gunung Agung. Bahkan saat istrinya hamil juga diajak mendaki.
Di antaranya Gunung Lorokan, Gunung Penanggungan, Gunung Buthak, Gunung Agung dan Gunung Rinjani, Gunung Pundak, Gunung Sumbing, Gunung Merbabu, Gunung Slamet, Gunung Prau dan Gunung Gede