Viral Siswi di Makassar Digebuki Geng Wanita Gara-Gara Rebutan Cowok, 7 Pelaku Tertunduk saat Diciduk
Satu wanita memakai penutup kepala memukuli korban yang sudah tergeletak di tanah. Sempat dilerai pria, tetapi saja korban digebuki.
Ganas, pelaku wanita memiting, menjambak dan berkali-kali memukuli kepala korban.
Viral Siswi di Makassar Digebuki Geng Wanita Gara-Gara Rebutan Cowok, 7 Pelaku Tertunduk saat Diciduk
Sebuah video aksi perundungan dan penganiayaan dilakukan tujuh orang terhadap siswi inisial SF (16) viral di lini masa. Polisi pun telah mengamankan tujuh orang wanita terduga pelaku yang di antaranya lima masih di bawah umur dan dua dewasa.
Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar, Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan video perundungan disertai dengan penganiayaan terjadi di waduk tunggu Pampang, Jalan Toddopuli, Kecamatan Manggala. Ngajib menyebut video perundungan tersebut terjadi pada pukul 16.30 Wita, Rabu (27/9).
"Pada saat terjadi (perundungan), ada seseorang dan beberapa orang yang mendampingi melakukan penganiayaan terhadap seorang korban inisial SF. Kemudian kami melakukan penyelidikan mendasari dengan beberapa adanya video yang beredar dan viral di medsos."
Kata Kapolresta
@merdeka.com
Usai beredarnya video perundungan tersebut, kata Ngajib, pihaknya langsung melakukan pencarian seluruh orang ada di dalam video. Akhirnya, polisi menemukan dan mengamankan tujuh orang terduga pelaku perundungan dan penganiayaan.
"Pelaku ada tujuh orang yang diamankan. Lima orang masih di bawah umur, kemudian dua yang sudah dewasa," ujar Kapolresta.
Identitas tujuh orang pelaku diamankan polisi yakni HSR (16), F (16), DM (15), ZM (16), J (15), A (18), dan N (19). Ngajib mengungkapkan motif perundungan dan penganiayaan terhadap korban karena cemburu.
"Motifnya ada kecemburuan. Pelaku ini cemburu, karena korban ini bersama dengan laki-laki (kekasih pelaku)," ungkapnya.
Mantan Kapolresta Palembang ini mengaku antara korban dan pelaku sebenarnya saling mengenal. Apalagi, korban dan pelaku masuk dalam satu komunitas.
"Mereka satu kelompok komunitas perempuan di antara mereka," sebut Kapolresta.
Ngajib mengaku saat ini unit PPA masih mendalami peran masing-masing pelaku. Untuk korban, kata Ngajib, saat ini diberikan pendampingan psikologi dan telah melakukan visum.
Sementara Kapolsek Manggala, Komisaris Syamsuardi menambahkan motif pelaku melakukan perundungan terhadap korban karena asmara. Ia mengatakan pelaku marah karena pacarnya direbut oleh korban.
"Motifnya ini dilatar belakangi asmara, karena pelaku merasa pacarnya telah diambil oleh korban."
Kata Kapolsek.