Bayi gajah mati, kawanannya mengamuk di Dusun Sumber Waras Langkat
Kawanan gajah mengamuk di Dusun Sumber Waras, Sei Serdang, Langkat, Sumatera Utara. Penyebabnya, ada seekor bayi gajah mati di sekitar kawasan itu. Bayi gajah berusia sekitar 1 tahun didapati mati di lubang bekas tunggul kayu.
Kawanan gajah mengamuk di Dusun Sumber Waras, Sei Serdang, Langkat, Sumatera Utara. Penyebabnya, ada seekor bayi gajah mati di sekitar kawasan itu.
Bayi gajah berusia sekitar 1 tahun didapati mati di lubang bekas tunggul kayu. Mamalia itu diduga terperosok dan terjebak di sana.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Kapan Dewi Sartika meninggal? Dewi Sartika meninggal pada 11 September 1947 di Cineam, Tasikmalaya, Jawa Barat.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Di mana Suci Winata lahir? Istri keempat Ari Sigit, Suci Winata, lahir di Bandung pada 21 Oktober 1991.
-
Kenapa Sate Brutu dianggap istimewa? Bagi penikmat kuliner, sate brutu sering dianggap sebagai hidangan yang istimewa karena memberikan pengalaman makan yang berbeda dari sate daging biasa.
-
Kenapa orang sholat taubat? Sholat taubat adalah ibadah untuk membersihkan jiwa dan menghapus dosa. Dalam perjalanan hidup yang penuh liku dan ujian, manusia tak luput dari kesalahan dan dosa. Namun, kebijaksanaan Allah yang Maha Pengasih memberikan peluang untuk bertaubat, sebuah tindakan yang tidak hanya membersihkan hati, tetapi juga mendekatkan diri kepada-Nya.
Sebelum bangkai bayi gajah itu ditemukan, Sabtu (21/10), kawanannya mengamuk di Dusun Sumber Waras. Kawanan gajah merusak 5 unit bangunan milik warga, merobohkan 9 pohon kelapa, 8 pohon kelapa sawit, serta sebatang pohon nangka. Amukannya terjadi pada malam hari.
"Kawanan gajah itu terdiri dari 7 hingga 12 ekor, terdiri 2 jantan besar beserta beberapa induk dan anakan," jelas perwakilan BKSDA Tri Atmojo, Rabu (25/10).
Dia memaparkan, lokasi ditemukannya bangkai gajah merupakan kawasan dengan tutupan lahan sangat baik. Kawanan gajah tersebut kerap melewati areal itu 3 bulan sekali.
Dusun Sumber Waras dihuni 20 KK hanya berjarak sekitar 1 Km dari batas Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Masyarakat di sana sudah terbiasa dengan kehadiran gajah dan belum pernah terlibat konflik dengan mamalia itu.
"Baru kali ini gajah mengamuk di sana, ternyata menginformasikan adanya kemalangan pada kelompok hewan mamalia itu," sambung Tri Atmojo.
Setelah tim BBKSDA tiba di lokasi, Sabtu (21/10), mereka tidak dapat melakukan evakuasi. Kawanannya masih berada di sekitar bangkai, dengan radius sekitar 200 meter.
Keesokan harinya, Minggu (22/10) sekitar pukul 14.00 Wib, tim mencoba memeriksa bangkai gajah dan memindahkannya. Selain kondisi bangkai sudah membusuk, kawanan gajah ternyata masih berada di sana dan membuat suara gaduh.
"Karena tidak memungkinkan untuk memindahkannya, tim mengubur bayi gajah di lokasi itu dengan cara menimbunnya dengan tanah," jelasnya.
Berdasarkan pengecekan yang telah dilakukan, tim BBKSDA tidak menemukan tanda-tanda mencurigakan pada kematian bayi gajah itu. Tidak ada jejak racun, perangkap, maupun hal-hal yang membahayakan.
(mdk/noe)