Beri Sampel Darah untuk Uji Klinis, Sufmi Dasco Dukung Produksi Vaksin Nusantara
Menurut Sufmi, proses yang dijalaninya cukup baik. Dasco pun meyakini jika semua tahapan berjalan baik dan mendapat dukungan, maka Indonesia dapat melahirkan vaksin Covid-19 secara mandiri.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco, mengaku telah memberikan sampel darahnya untuk mendukung uji fase kedua vaksin nusantara. Menurut dia, sample darah itu dibutuhkan untuk memastikan apakah vaksin nusantara dapat disuntikkan pada fase ketiga.
"Hari ini saya sudah diambil sampel darah untuk diolah selama 7 hari untuk dijadikan vaksin nusantara yang kemudian nanti akan dimasukkan ke dalam tubuh saya dalam 7 hari ke depan," kata Sufmi di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Rabu (14/3).
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Kapan Komaruddin Rachmat memulai aksinya? Komaruddin sendiri diketahui memulai aksi jalan kaki sejak 5 Agustus lalu, dan direncanakan selesai pada 26 Agustus mendatang.
-
Kapan Adi Suryanto meninggal? Kabar duka datang dari salah satu instansi pemerintah, Lembaga Administrasi Negara (LAN). Kepala LAN, Prof Dr. Adi Suryanto, meninggal dunia di Yogyakarta pada Jumat (15/12).
-
Kapan Lukman Hakim meninggal? Lukman Hakim meninggal di Bonn pada 20 Agustus 1966.
-
Di mana Raffi Ahmad dan Nagita Slavina mencoblos? Naik Motor Berdua, 8 Foto Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Nyoblos di TPS Dengan Outfit Sederhana Raffi dan Nagita menunjukkan keakraban saat berkendara motor bersama menuju TPS 01. Kehadiran mereka segera menjadi sorotan perhatian.
-
Kapan Alimin bin Prawirodirjo lahir? Lahir di Surakarta, Jawa Tengah pada tahun 1889, pria yang kerap disapa Alimin ini terlahir dari kalangan keluarga miskin.
Menurut Sufmi, proses yang dijalaninya cukup baik. Dasco pun meyakini jika semua tahapan berjalan baik dan mendapat dukungan, maka Indonesia dapat melahirkan vaksin Covid-19 secara mandiri.
"Prosesnya juga berjalan dengan baik dan tidak terlalu lama saya pikir kalau ini dijadikan proses vaksinasi itu juga tidak akan membutuhkan waktu yang lama seperti vaksinasi biasanya," jelas Sufmi.
Sufmi optimis dengan lahirnya vaksin nusantara, kekayaan vaksin dimiliki Indonesia yang saat ini jumlahnya masih terbatas akan semakin tercukupi. Dia juga berharap, perdebatan terkait vaksin nusantara harus diredakan, sebab dengan lahirnya vaksin nusantara sebatas demi menuju Indonesia sehat.
"Saya pikir dengan ada vaksin nusantara akan menambah kekayaan vaksin apalagi produksi dalam negeri sehingga bisa membantu pemerintah untuk menekan laju Covid-19 di negara kita, jadi tidak perlu diperdebatkan karena antara vaksin satu dengan vaksin lain itu tidak ada masalah," dia menandasi.
Reporter: Muhammad Radityo Priyasmono
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Pimpinan Komisi IX Sebut Anggota DPR yang Ikut Vaksinasi Nusantara Atas Nama Pribadi
Aburizal Bakrie Pilih Disuntik Vaksin Nusantara
Dasco dan Sejumlah Anggota DPR Bakal Disuntik Vaksin Nusantara Besok
Jangan Sampai Ada Politisasi Vaksin Nusantara
PKS Dukung Kelanjutan Pengembangan Vaksin Nusantara Asalkan Sesuai Kaidah Ilmiah