Berkedok Gus dan bisa gandakan uang, Fakrul tipu warga ratusan juta rupiah
Seolah tak mau mengambil pelajaran dari kasus Kanjeng Dimas Taat Pribadi, beberapa waga Jawa Timur masih saja percaya bahwa uangnya bisa digandakan melalui perantara seseorang yang memiliki ilmu khusus.
Seolah tak mau mengambil pelajaran dari kasus Kanjeng Dimas Taat Pribadi, beberapa waga Jawa Timur masih saja percaya bahwa uangnya bisa digandakan melalui perantara seseorang yang memiliki ilmu khusus.
Contohnya salah satu kepala desa di Kabupaten Pasuruan, Ma'arif (63), warga Dusun Krajan, Desa Tambaksari, Kecamatan Kraton ini percaya bahwa Fakrul Akbar (22), warga Tempel, Kecamatan Gempol adalah ulama muda atau Gus yang mumpuni dan bisa menggandakan uangnya.
-
Apa yang diubah oleh penipu pada uang Rp2.000? Sang penipu bahkan mewarnai uang 2 ribu tersebut dengan warna hijau berharap sama dengan uang 20 ribu. Selain itu, penipu juga mengganti tulisan 'Ribu' di bawah angka 2.000 dengan di masing-masing kata 'Pulu'. Tulisan 'Dua Ribu Rupiah' menjadi 'Dua Pulu Rupiah'.
-
Di mana 'uang perahu' sering terjadi? Didapati salah satu calon membayar Rp 5 miliar kepada partai politik untuk dapat dicalonkan sebagai wakil rakyat dari partai tersebut.
-
Kenapa seni rupa penting? Seni rupa, sebagai salah satu cabang seni yang sangat beragam dan kaya akan ekspresi kreatif, telah memberikan sumbangan berharga dalam menggambarkan kompleksitas dunia visual.
-
Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Bagaimana cara termudah untuk menggandakan uang? Letakkan di depan cermin
-
Apa itu 'uang perahu'? Uang perahu adalah uang yang diberikan seorang calon wakil rakyat kepada partai politik agar orang tersebut dapat dicalonkan menjadi wakil rakyat seperti menjadi calon legislatif, bupati, walikota, dan lain-lainnya.
Padahal, status Fakrul sebagai ulama muda itu, hanya kedok belaka. "Tersangka (Fakrul) ini mengaku punya kelebihan, punya ilmu sirap, punya prewangan dan jin. Dia juga ahli pengobatan tradisional," jelas Wadir Reskrimum Polda Jawa Timur AKBP Juda Nusa Putra, Rabu (17/10).
Ma'arif pun terpedaya. Apalagi tersangka mengiming-imingi kalau dia bisa menggandakan uang menjadi Rp 25-50 miliar. Lantas sang kepala desa inipun setor uang Rp 445 juta untuk bisa disulap menjadi miliaran rupiah.
Tak hanya Ma'arif, Wiyanto (36), asal Sidoarjo juga tertipu Rp 22,5 juta. Kemudian Solikun (51), juga warga Sidoarjo ikut menyetor Rp 15 juta, dan Pudjiono (54), warga Pasuruan menyetor Rp 28 juta dengan harapan uangnya bisa digandakan lebih banyak.
"Korban percaya, uang diserahkan saja kepada tersangka karena sudah kena sirap," beber Juda.
Ritual di ruang gelap
Setelah menerima uang jutaan rupiah, Fakrul membawa para korbannya ke ruangan gelap dan diminta memejamkan mata sambil membaca doa-doa. Lalu, Gus palsu inipun menghambur-hamburkan uang tersebut dan meminta para korban mengecek keaslian uang tersebut.
Selanjutnya, uang tersebut, oleh tersangka dimasukkan ke dalam kardus dan menggantinya dengan uang mainan. "Tersangka meminta korban membeli minyak Apel Jin dan Kembang Jodoh atau Kembang Kantil dengan harga bervariasi, ada yang Rp 13 juta ada yang Rp 20 juta," ungkap Juda lagi.
Selesai ritual penggandaan uang, ulama palsu yang kerap mengenakan jubah putih dan serban ini menyerahkan kardus-kardus berisi uang mainan tersebut. "Tapi korban melihat uang dalam kardus itu asli, padahal uang mainan," terang Juda.
Para korban ini baru sadar kalau tertipu setelah di rumah. Ketika kardus berisi uang mainan itu dibuka bersama keluarga mereka masing-masing, ternyata bukan uang sungguhan yang dibeli tersangka di Porong, Sidoarjo.
Merasa tertipu, para korban inipun lantas melapor ke polisi, kemudian anggota Subdit Jatanras Dit Reskrimum Polda Jawa Timur melakukan penangkapan. "Selanjutnya kami melakukan penangkapan terhadap tersangka di rumahnya. Kejadiannya mulai bulan Juni sampai Oktober, bulan ini," tandas Juda.
Sementara tersangka mengaku, uang hasil penipuan tersebut digunakan untuk foya-foya. "Dulu saya praktik (penipuan) ini dibantu teman saya. Tapi dia sudah meninggal sebulan lalu," aku tersangka pada penyidik.
Baca juga:
29 Warga Cianjur tertipu modus gadai rumah
TKW asal Karawang tertipu Rp 150 juta oleh pria kenalan di Facebook
Mengaku Sespri Kapolri, Albert tipu tersangka narkoba Rp 5 juta
Bermodus anggota BNN, empat pelaku peras pemilik toko obat & kosmetik
Ketua DPRD Samarinda ditangkap di bandara sepulang dari Singapura
Komplotan penjahat ini tipu warga dengan modus cek hilang & beri imbalan