Berpotensi jebol, tanggul sungai di Cilacap kembali ancam permukiman
Kondisi tanggul membahayakan setelah sebelumnya hujan deras melanda daerah Cilacap.
Akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir, tanggul Sungai Cikawung yang berada di Desa Karangreja, Kecamatan Cimanggu, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, jebol pada Minggu (20/3). Kondisi tersebut berpotensi mengancam permukiman warga di Desa Karangreja yang dihuni sekitar 500 keluarga.
Kepala Desa Karangreja, Sarwin mengatakan ancaman tanggul jebol saat ini bahkan sudah merusak lahan pertanian.
"Ada dua titik bagian tanggul yang kritis sepanjang 300 meter. Saat ini ada lahan pertanian yang sudah tercampur limpasan air bercampur lumpur," katanya beberapa waktu lalu.
Selain itu, dia menjelaskan tanggul yang berada di wilayah RW 08 dan 09 berpotensi mengancam permukiman warga. Sarwin mengemukakan, untuk kedua wilayah tersebut terdapat 500 rumah warga yang dipastikan akan diterjang banjir jika tanggul sampai jebol.
"Jarak ke tanggul kurang dari 100 meter dan saat ini kami sudah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cilacap dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy segera membangun bronjong permanen supaya perumahan dan lahan pertanian warga aman dari ancaman banjir bandang," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Komando Pengendalian BPBD Cilacap, Gatot Arif Widodo mengatakan sebelumnya tanggul kritis tersebut sudah dibendung menggunakan karung berisi tanah dan pengerahan alat berat.
"Dua minggu yang lalu tanggul Cikawung jebol kemudian sudah ditangani oleh BPBD Cilacap. Tetapi, karena curah hujan tinggi dan tanggulnya kurang tinggi, menyebabkannya kritis dan jebol kembali," jelasnya.
Saat ini, katanya, BPBD Cilacap segera mengerahkan alat berat lagi untuk mengantisipasi limpasan air. Dia mengatakan perbaikan bagian tanggul di Sungai Cikawung sudah mencapai 50 persen.
"Upaya kami adalah menutup kembali tanggul kritis itu dengan alat berat. Sekarang posisinya BPBD Cilacap dan BWWS Citanduy sudah menutup agar tidak terulang kembali. Sebab, curah hujan beberapa hari ke depan diperkirakan akan tinggi lagi," katanya.