Bertambah Satu, Korban Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan jadi 132 Orang
Sejak masuk rumah sakit korban sudah mengalami kritis dan kondisinya terus memburuk. Korban mengalami cedera dan pendarahan di paru-paru.
Korban meninggal dunia dalam Tragedi Kanjuruhan bertambah satu lagi menjadi 132 Jiwa. Korban atas nama Helen Prisela (20) yang meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Saipul Anwar (RSSA) Malang.
Korban merupakan warga Dusun Banjar Patoman-Amadanom, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang. Korban sebelumnya mengalami koma sebelum dinyatakan meninggal dunia setelah dalam perawatan.
-
Kapan tragedi Kanjuruhan terjadi? Puncaknya meletus pada Tragedi Kanjuruhan 1 Oktober 2022.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kenapa rumput Stadion Pakansari diganti? Selain mengganti rumput, sistem drainase pun akan diperbaiki. Sejak beroperasi pada 2016, rumput Stadion Pakansari, belum pernah diganti sama sekali. Meski begitu, stadion berkapasita 30 ribu penonton itu, masih digunakan sebagai home base Persikabo 1973 dalam mengarungi Liga 1.
-
Kapan Stadion Manahan diresmikan? Pembangunannya dimulai pada tahun 1989 dengan menggunakan lahan seluas 170.000 meter persegi serta luas bangunan 33.300 meter persegi. Peresmian stadion itu dilakukan pada 21 Februari 1998.
-
Di mana tragedi ini terjadi? Hari ini, 13 November pada tahun 1998 silam, terjadi demonstrasi besar-besaran di kawasan Semanggi, Jakarta.
"Beliau meninggal dunia hari ini pukul 14.25 WIB akibat gagal napas akut," tegas dr Ari Zainul Fatoni, Konsultan ICU RSSA Malang, Selasa (11/10).
Sejak masuk rumah sakit korban sudah mengalami kritis dan kondisinya terus memburuk. Korban mengalami cedera dan pendarahan di paru-paru.
"Korban juga sempat menjalani operasi pada 4 Oktober lalu, " tambahnya.
Jenazah korban sekitar pukul 16.30 WIB diambil keluarganya dari kamar jenazah RSSA. Tampak keluarga korban penuh keharuan mengambil jenazah korban.
Tampak mendampingi keluarga korban Manajer Arema FC Ali Rifki dan Wali kota Malang Setiaji.
(mdk/ray)