Biaya operasional naik,pengusaha protes penutupan Jembatan Comal
ika pengusaha menggunakan jalur alternatif untuk menghindari Jembatan Comal maka ada kenaikan biaya operasional.
Penutupan kembali Jembatan Comal dikeluhkan oleh sejumlah pengusaha karena memicu kenaikan biaya operasional perusahaan terutama dari segi transportasi.
"Dengan penutupan tersebut tentu pengiriman barang dialihkan ke jalur alternatif yaitu jalur selatan, dengan melewati jalur alternatif ini praktis ada kenaikan ongkos transportasi," ujar ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jateng Frans Kongi di Semarang, seperti dikutip dari Antara, Rabu (22/10).
Menurutnya, kenaikan ongkos transportasi tersebut dibebankan kepada pelaku usaha. Pemilik armada tentu tidak mau mengalami kerugian karena kenaikan biaya operasional. Jika pengusaha menggunakan jalur alternatif untuk menghindari Jembatan Comal maka ada kenaikan biaya operasional sebesar 10-15 persen yang harus ditanggung oleh perusahaan.
"Meski demikian kami berusaha memahami, kondisi ini menjadi salah satu risiko yang harus dihadapi. Kami tidak memungkiri kalau kenaikan ini pasti berpengaruh terhadap penurunan laba yang diterima oleh perusahaan," jelasnya.
Penurunan laba terjadi karena pihaknya tidak bisa serta merta menaikkan harga jual produk sebagai dampak dari hambatan jalur yang harus dilewati. Menurutnya, jika dilakukan kenaikan harga maka yang rugi adalah masyarakat.
Sementara itu, pihaknya juga berharap agar aparat kepolisian maupun dinas perhubungan melakukan koordinasi yang baik terkait keamanan jalur yang harus dilewati oleh armada besar.
"Pada kejadian penutupan Jembatan Comal yang sebelumnya kemacetan berlangsung lama karena banyak pengemudi kendaraan yang kurang disiplin, dalam hal ini kami ingin agar petugas lalu lintas lebih tegas sehingga tidak memicu kemacetan yang lebih panjang," jelasnya.
Sebelumnya, Jembatan Comal di Kabupaten Pemalang Jawa Tengah pada bagian utara dijadwalkan untuk sementara ditutup kembali pada 21 Oktober karena akan diperbaiki.
Kepala Balai Pelaksana Jalan wilayah Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, dan Batang Bina Marga Jateng Abdul Wahab mengatakan penutupan jembatan bagian utara akan ditutup sementara karena kondisi bangunan rusak dan perlu diperbaiki seperti pembangunan jembatan bagian selatan.
Baca juga:
Kembali jalani perbaikan, Jembatan Comal ditutup lagi
Jembatan Comal diperbaiki, pengiriman motor dialihkan via laut
Truk besar dilarang melintas di jalur penghubung Utara-Selatan
Setelah perbaikan, Jembatan Comal tidak untuk truk 30 ton
Jembatan Cimohong alternatif jalur Comal kini juga rusak
Terbukti bersalah, 7 polisi pungli di Comal dimutasi
Jalur utara-selatan Jateng macet, banyak bus tak beroperasi
-
Apa itu Jembatan Cincin? Jembatan Cincin menghubungkan Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban dengan Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Jembatan yang dibangun sejak tahun 1970-an dan termasuk jalur Pantura ini nyaris tak pernah sepi dari lalu lalang kendaraan bermotor.
-
Kapan Jembatan Parhitean diresmikan? Saat jembatan ini rampung dikerjakan pasca Kemerdekaan, bangunan ini akhirnya diresmikan oleh Wakil Presiden RI, Drs. Mohammad Hatta pada tahun 1950 yang didampingi oleh Gubernur Sumatera, TM Hassan.
-
Di mana Jembatan Semanggi berada? Jembatan Semanggi dan Cita-cita Soekarno Angkat Jati Diri Negara Merujuk buku “Jakarta: Sejarah 400 Tahun” karya Susan Blackburn, dikatakan bahwa sebenarnya pembangunan Jakarta sudah mulai terasa sejak era kolonial.
-
Di mana Jembatan Cikacepit berada? Salah satu peninggalan tersebut adalah Jembatan Cikacepit yang terletak di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran.
-
Di mana letak Bukit Jempol? Bukit yang menjadi incaran para pendaki tersebut terletak di Desa Perangai atau 20 km dari pusat Kota Lahat bernama Bukit Jempol.
-
Kapan tepatnya Situ Gintung jebol? Lima belas tahun lalu, tepatnya 27 Maret 2009 jadi hari yang menyeramkan bagi warga Perumahan Cirendeu Permai, sebagian Kampung Poncol dan Kampung Gintung, Kota Tangerang Selatan.