Blusukan ke Desa, Dokter di Banjarnegara Temukan Orang Gangguan Jiwa Dikerangkeng
Satu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Banjarnegara didapati dalam kondisi memprihatinkan. Dia dikerangkeng atau terkurung di dalam ruang sempit berpagar bambu.
Satu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kabupaten Banjarnegara didapati dalam kondisi memprihatinkan. Dia dikerangkeng atau terkurung di dalam ruang sempit berpagar bambu.
ODGJ tersebut berinisial BM, didapati oleh dokter spesialis jiwa, Seno Bayu Aji yang merupakan dokter Kesehatan Jiwa dari Rumah Sakit Islam Banjarnegara. Pada Jumat (10/4), dr Seno melakukan pelayanan jemput bola atau blusukan ke sejumlah desa karena ada ketakutan warga mendatangi rumah sakit akibat pandemi Corona Virus atau Covid-19.
-
Kapan para jamaah haji Banyuwangi dijadwalkan pulang? “Insyallah untuk kepulangannya ke tanah air pada 8 Juli besok,” pungkasnya.
-
Apa saja wisata alam yang ada di Banjarnegara? Banjarnegara adalah sebuah kabupaten yang kaya akan potensi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu daya tarik utamanya adalah keindahan alamnya yang memukau. Dari perbukitan hijau yang memikat hati hingga air terjun yang memesona.
-
Di mana situs Banten Girang berada? Lalu, ada juga situs Banten Girang yang berbentuk gua dan merupakan peninggalan Kerajaan Sunda saat masih menguasai Banten, sebelum berdirinya Kesultanan Surosowan tahun 932 dan 1030 masehi.
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Apa yang Jenderal Dudung apresiasi di Kampung Pancasila, Banyuwangi? “Luar biasa. Di desa ini ada banyak agama tapi bisa hidup rukun. Inilah cerminan sila-sila Pancasila dalam kehidupan nyata,” kata Jenderal Dudung.
Saat mendatangi Desa Kincang, Kecamatan Rakit, Seno mendapati kondisi memprihantikan yang dialami oleh BM. Dia menempati ruangan antara kamar mandi dan dapur rumah milik anaknya, Nur Hasanah (27). Ia dikerangkeng, menggunakan pagar bilah-bilah bambu. Ruangan itu seluas 1,5 meter kali dua meter.
Alas berupa tanah. Di dalamnya hanya ada bangku memanjang untuk ia duduk dan berbaring. Kesehariannya tak mau menggunakan baju, dan berbicara meracau. Namun ia masih bisa berinteraksi dengan orang lain.
"Pasien yang kita temui bervariasi, ada yang ringan, sedang dan berat. Khusus di Kincang yang di ruangan kecil itu, termasuknya gangguan berat, tapi kita bersama tim medis puskesmas dan keluarganya melakukan upaya, baik pemberian obat secara oral, dan ke depan kita usahakan obat injeksi," kata Seno.
Nur Hasanah, putri BM bercerita sewaktu dia masih kecil setahu dia ibunya berperilaku normal. Namun saat BM kerja di Jakarta, keluarga sempat putus komunikasi. Ibunya tahu-tahu sudah dirawat di panti sosial di Pekalongan.
Dia dan keluarga sudah berupaya untuk melakukan pengobatan. Namun masih belum banyak berarti. Dia berharap ke depan kondisi mental ibunya dapat membaik. Salah satunya dengan datangnya dokter kesehatan jiwa ke rumahnya.
"Saya berharap ada kesembuhan bagi ibu saya. Saya juga berusaha agar ibu mau mengkonsumsi obat yang diberikan dokter," harapnya.
Yuli Puriwati, Petugas Program Jiwa Puskesmas Rakit 2 mengatakan pihaknya sudah melakukan berbagai upaya, mulai pemberian gizi, obat, serta injeksi. ia mengatakan, BM sebelumnya sudah masuk program perawatan. Namun, perawatan terkendala keterbatasan fasilitas.
"Karena semakin banyak pasien, ada 53 pasien yang kita tangani," kata Yuli.
Tindakan blusukan yang dilakukan Seno, sebab ia mendapati situasi pandemi corona virus membuat masyarakat takut untuk datang ke rumah sakit. Ia pun mengambil keputusan jemput bola, ditemani perawat, apoteker, dan tenaga lainnya. Dia mengedukasi agar pasien gangguan jiwa tetap konsumsi obat. Sedang tim melakukan pemeriksaan secara langsung termasuk memberikan obat yang dibutuhkan pasien, serta mengevaluasi hasil-hasil pemeriksaan sebelumnya.
"Kami justru khawatir dengan adanya wabah corona, pasien ini berhenti konsumsi obatnya. Pasalnya konsumsi obat bagi pasien gangguan jiwa ini tidak boleh terputus. Dalam kondisi apapun mereka harus konsumsi obat dengan teratur," katanya.
Baca juga:
6 Tahun Dipasung, SPG asal Banyumas ini Akhirnya Dibebaskan Petugas Medis
Idap Gangguan Jiwa Berat, Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid Divonis Bebas
Ahli Kesehatan: Mental Trump Berbahaya dan Tidak Normal
VIDEO: Melihat Fasilitas Wisma Pasien Gangguan Jiwa di RSJ Grogol
Depresi, Pria di Malang Potong Tangannya Gunakan Golok