BMKG Benarkan Ada Retakan Baru Di Anak Krakatau, Aktivitas Erupsi Menurun
BMKG Benarkan Ada Retakan Baru Di Anak Krakatau, Aktivitas Erupsi Menurun. Dia menegaskan, ini berpotensi untuk menjadi longsor jika ada tremor atau getaran saat erupsi. Meskipun luas arenanya relatif kecil.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), membenarkan adanya retakan baru di gunung Anak Krakatau. Retakan itu terdeteksi dari foto udara.
"Retakan terdeteksi dari foto udara, terlihat memanjang ke arah utara-sekatan pada lereng kawah gunung di sisi selatan," ucap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Rabu (2/1).
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Kapan Gunung Semeru meletus? Gunung Semeru terus bergejolak dalam beberapa pekan terakhir. Terbaru gunung tertinggi di Pulau Jawa itu kembali erupsi pada Minggu (31/12) dini hari. Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus dan menyebabkan tsunami dahsyat? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kenapa Gunung Vesuvius meletus? Pada tanggal 24 Agustus 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus, menyemburkan lebih dari 4,8 kilometer kubik puing-puing hingga 32,1 kilometer di udara.
-
Kapan Gunung Seulawah Agam meletus? Dari segi sejarah erupsinya, tidak diketahui pasti kapan terjadinya letusan tersebut.
-
Kapan Gunung Dempo meletus? Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 2.000 meter di atas puncak, Selasa (25/7) pukul 21.15 WIB.
Dia menegaskan, ini berpotensi untuk menjadi longsor jika ada tremor atau getaran saat erupsi. Meskipun luas arenanya relatif kecil.
"Berpotensi untuk berkembang menjadi longsor atau runtuhan bawah laut bila terjadi tremor saat erupsi nantinya. Karena luas area dan volums yang akan longsor relatif kecil, maka diperkirakan potensi tsunami yang ditimbulkan juga lebih kecil," jelas Dwikorita.
Namun, berdasarkan data badan Geologi, aktivitas erupsi sudah menurun. Bahkan zona kewaspadaan Tsunami juga sudah berkurang.
"Menurut PVMBG-Badan Geologi, aktivitas erupsi sudah menurun, namun levelnya masih tetap siaga. Sehingga zona kewaspadaan untuk potensi tsunami juga menurun hingga dalam radius 500 meter dari tepi pantai," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
Gunung Anak Krakatau Alami 60 Kali Gempa Letusan
BMKG Pasang Sensor Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau di Pulau Sebesi
Hoaks, BMKG Tak Pernah Sebarkan Rekaman Gunung Anak Krakatau akan Meletus
Pengungsi Korban Tsunami Mulai Resah Tunggu Kepastian Kondisi GAK
Separuh Tubuh Gunung Anak Krakatau Hilang, Aktivitas Vulkanik Berkurang