Bom di Solo, Ketua DPR janji percepat bahas revisi UU terorisme
Perlu diperkuat tindakan pencegahan baik secara kultural, intelektual, maupun ideologi.
Aksi bom bunuh diri di depan Mapolresta Surakarta kemarin membuat DPR berencana melakukan percepatan pembahasan revisi Undang-Undang nomor 15 tahun 2003 tentang tindak pidana terorisme. Ketua DPR RI Ade Komarudin mengatakan, revisi UU terorisme sangat mendesak dilakukan. Walaupun sudah masuk dalam agenda pemerintah dan DPR, namun pembahasannya akan dipercepat.
"Harus segera dilaksanakan dan tentu pasal pasalnya harus betul-betul bukan hanya bisa melakukan tindakan langsung di tempat tetapi tindakan pencegahan baik secara kultural, intelektual, ideologi. Agar tidak terjadi lagi tindakan praktik terorisme tersebut," katanya usai Salat Id di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (6/7).
-
Apa yang terbakar di Solo? Pada Selasa (3/10), terjadi kebakaran di sebuah gudang rongsok yang terletak di Kampung Joyosudiran, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.
-
Kapan Wibowo Wirjodiprodjo meninggal? Di akhir hidupnya, Ari dan Ira Wibowo menceritakan bahwa sang ayah pergi dengan tenang, tanpa rasa sakit, dan dikelilingi oleh keluarga tercinta.
-
Kapan Soeharto dipanggil 'monyet'? Saat Perang kemerdekaan, Kolonel Gatot Soebroto memerintahkan Mayor Soeharto untuk bertahan di puncak sebuah bukit yang strategis.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Jalan Tol Jogja-Solo dibuka untuk umum? Mulai 22 Desember 2023, tol fungsional Jogja-Solo mulai dibuka untuk umum.
-
Bagaimana Sosis Solo Mbah Bedug dipasarkan? Selain itu, pihak pemilik kuliner juga melakukan pemasaran lewat media sosial yang terbukti ampuh. “Ini saya tahu dari media sosial. Harganya juga terjangkau bagi masyarakat. Varian rasanya juga banyak,” kata Eni Lestari, salah seorang pembeli kuliner Sosis Solo Mbah Bedug.
Selain itu, dia meminta agar kepolisian melakukan pengamanan terhadap kota-kota besar seperti Jakarta. Terutama tempat-tempat keramaian yang menjadi tujuan dari masyarakat menghabiskan liburannya.
"Aparat intelijen harus benar benar bekerja keras, selalu siaga seperti sekarang. TNI Polisi bekerja dengan baik supaya tidak terjadi dan lebih dari itu masyarakat perlu lakukan tindakan pencegahan, melalui ideologi, intelektual terhadap terorisme ini," terangnya.
Politisi Golkar ini menambahkan, dari sisi masyarakat juga penting diperkuat upaya menangkal radikalisme berbalut agama. masyarakat harus dijaga agar tidak terjebak doktrin gerakan radikal, sehingga mereka nekat menjadi pelaku bom bunuh diri.
"Terutama pendidikan agama yang orang siap mati syahid, konsep yang biasanya andalan bagi gerakan terorisme," tutup Ade yang akrab disapa Akom.