BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.
Pancasila dapat menjadi ideologi yang menyatukan segala perbedaan anak bangsa
Romo Benny BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Romo Benny Susetyo menjelaskan seluruh anak bangsa perlu menguatkan kesadaran akan keberagaman dengan menghormati perbedaan.
Dengan akar sejarah dan budaya yang kaya seharusnya masyarakat sudah memiliki tradisi untuk bersatu.
"Bangsa ini sudah biasa dalam cara berpikir, bertindak, bernalar, dan berhubungan dengan menghargai perbedaan. Sikap masyarakat yang cenderung mudah membaur inilah yang mempengaruhi perilaku saling toleransi," ujarnya pada Rabu (27/12).
Ia menilai, sikap toleransi merupakan budaya luhur bangsa perlu terus dipupuk dan diperkuat.
Dengan perilaku toleransi yang tinggi, ia yakin Indonesia pasti kebal dengan serangan paham radikal terorisme yang bertujuan ingin memecah belah NKRI.
Menurut Romo Benny, paham radikal terorisme sejatinya tidak mengenal agama. Mereka hanya ingin menyebarkan ketakutan terlebih seperti pada perayaan Natal dan Tahun baru. Oleh karena itu, masyarakat perlu bersatu melawan paham radikal terorisme.
Ia melanjutkan, walaupun seringkali masyarakat dilanda kekhawatiran akan potensi serangan, kekuatan cinta kasih dan perdamaian selalu melahirkan optimisme dan suka cita. .
"Kita semua diciptakan untuk saling mencintai dan mengasihi, tanpa memandang perbedaan agama, suku, ras, atau latar belakang lainnya," tuturnya.
Romo Benny menambahkan bahwa keragaman dan kemajuan di Indonesia sebenarnya tidak pernah mengalami masalah berarti. Sayangnya, gesekan antar-kelompok masyarakat seringkali disebabkan karena para elite memanipulasi perbedaan untuk kepentingan politik mereka.
Untuk mengatasi hal tersebut, lanjutnya, Pancasila dapat menjadi ideologi yang menyatukan segala perbedaan anak bangsa.
Hal ini dibuktikan dengan Indonesia yang terdiri dari 714 suku, etnis, dan ratusan agama serta budaya, tetapi semuanya dapat bersatu dalam naungan NKRI.
"Pancasila mampu menyatukan bangsa ini karena digali oleh Bung Karno dari bumi Indonesia. Pancasila akhirnya menjadi ideologi yang mempengaruhi cara berpikir, bertindak, dan berelasi kita. Meskipun kita berbeda agama, keyakinan, suku, profesi, atau ideologi, kita dapat bersatu karena memiliki ikatan kebangsaan yang satu."
tandas Romo Benny.