BPPTKG DIY: Kubah lava baru, pertanda Gunung Merapi masuki fase erupsi magmatik
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan munculnya kubah lava baru terjadi karena adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi sejak terjadinya letusan freatik pada 11 Mei hingga 1 Juni 2018 yang lalu.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta memantau adanya kubah lava baru yang muncul di Gunung Merapi. Kemunculan kubah lava baru ini terpantau sejak tanggal 11 Agustus 2018.
Kepala BPPTKG Yogyakarta, Hanik Humaida menerangkan munculnya kubah lava baru terjadi karena adanya peningkatan aktivitas Gunung Merapi sejak terjadinya letusan freatik pada 11 Mei hingga 1 Juni 2018 yang lalu.
-
Kapan Gunung Merapi meletus? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Dimana Gunung Merapi terletak? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang terlihat meluncur dari kawah Gunung Merapi? Semakin dekat ke puncak, terlihat sebuah guguran lava meluncur dari kawah dengan batu-batunya yang masih merah memancarkan nyala api.
-
Bagaimana cara menjelajahi area sekitar Gunung Merapi? Lava Tour Merapi merupakan salah satu wisata Merapi yang menawarkan petualangan menyusuri area sekitar Gunung Merapi. Ada banyak agen wisata yang membuka Lava Tour Merapi. Biasanya paket Lava Tour Merapi berupa berkeliling area bekas letusan Merapi lengkap dengan Jeep dan pemandu.
-
Di mana batuan jumbo di Gunung Merapi ditemukan? Saat menyusuri kawasan hulu Sungai Boyong yang berada di area Taman Nasional Gunung Merapi, tim kanal YouTube Jogja Plus menemukan banyak batuan berukuran jumbo.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi pada Rabu dini hari? Gunung Merapi bergejolak lagi. Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
Kemudian pada tanggal 1 Agustus 2018 terjadi guguran dengan skala sedang. Guguran itu terdengar dari pos pengamatan Gunung Merapi yang berada di Babadan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Hanik menjabarkan di tanggal 11 Agustus 2018, terjadi gempa hembusan besar di Gunung Merapi. Akibatnya, lanjut Hanik, sekitar pukul 08.00 WIB, suara gemuruh terdengar oleh warga yang tinggal di Deles, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
"Petugas kemudian memantau menggunakan drone. Dari hasil foto yang diambil memakai drone diketahui ada material baru yang muncul di tengah rekahan kubah lava erupsi 2010," ujar Hanik di Kantor BPPTKG Yogyakarta, Sabtu (18/8).
Hanik menuturkan di hari Sabtu (18/8) pagi, petugas melakukan pengecekan langsung ke puncak. Dari pemantauan, lanjut Hanik dipastikan terdapat kubah lava baru dengan panjang sekitar 55 meter dan lebar sekitar 25 meter. Setinggi 5 meter dari permukaan kubah 2010.
"Munculnya kubah lava ini menandai fase erupsi magmatik Gunung Merapi. Adanya kubah lava baru jika terjadi erupsi, cenderung akan bersifat efusif dan berbeda dengan letusan di tahun 2010," urai Hanik.
Hanik menambahkan meskipun sudah menandai adanya fase erupsi magmatik, status Gunung Merapi masih berada di level Waspada atau level II. Hanik menerangkan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi tidak diperkenankan untuk aktivitas penduduk.
Hanik meminta agar masyarakat yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk tetap meningkatkan kewaspadaannya.
"Status belum dinaikkan. Statusnya (Gunung Merapi) masih Waspada. Karena dari kegempaan, memang di atas normal tetapi belum menunjukkan sesuatu yang sangat signifikan. Kegempaan memang sudah tinggi, tapi belum signifikan (intensitas kegempaannya)," ujar Hanik.
Baca juga:
BPPTKG DIY ungkap kubah lava baru muncul di Gunung Merapi
Status Gunung Merapi masih Waspada, pendaki dilarang mendaki saat HUT RI
Tak ingin kecelakaan maut terulang, izin mobil jip wisata di Gunung Merapi diperketat
Polisi tetapkan sopir mobil jip wisata Gunung Merapi sebagai tersangka
Mobil jip wisata Gunung Merapi kecelakaan, 1 penumpang tewas dan 4 luka-luka
Meski status waspada, wisata di lereng Merapi tetap jadi primadona