Bripka Taufik pernah bilang ingin dimakamkan di samping makam ibunya
Bripka Taufik akan dimakamkan di Purwakarta, Jawa Barat.
Almarhum Bripka Taufik yang ditemukan tewas mengapung di Kali Banjir, Kanal Barat, Jakarta Pusat, Selasa (19/1) sekitar pukul 14.30 WIB pernah meminta kepada kakak kandungnya, Gunawan menceritakan bahwa adiknya ingin dikebumikan di sebelah makan mendiang ibunya, Hj Rokayah.
"Waktu itu sempet 'guyon' lagi ngobrol Taufik kalo meninggal makamnya mau di sebelah ibu," ucap Gunawan ketika ditemui merdeka.com di kediaman almarhum Bripka Taufik, Asrama Polri, Jalan Kran RT 09/09 Nomor 21, Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (19/1).
"Jadi nanti rencananya akan dimakamkan di samping makam ibunya," tambah Gunawan.
Gunawan juga menceritakan bahwa sosok adiknya tersebut adalah sosok yang baik di mata keluarga.
"Dia itu anak ke-3 dari 4 bersaudara. Dia yang paling dekat dengan mendiang Ibu dan baik di keluarga juga," kata Gunawan.
Bripka Taufik meninggalkan satu orang istri bernama Ratna Dewi Komala dan satu orang anak berumur 10 tahun, Raihan Hidayat.
"Pak Taufik akan dibawa malam ini dan akan disemayamkan Kamis (21/1) pagi di Purwakarta. Jalan Insinyur Haji Juanda Rt 05/01 Desa Jatiluhur Kecamatan Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat," jelas Gunawan.
Dari pantauan merdeka.com jenazah Bripda Taufik sudah dibawa menuju kediaman orang tuanya di Purwakarta, Jawa Barat. Dengan upacara penghormatan terakhir yang dipimpin oleh Kapolsek Senen Jakarta Pusat Kompol Kasmono.
Sebelumnya, seorang polisi dan seorang informan (cepu) dikabarkan hilang usai menggerebek rumah bandar narkoba di Berlan, Jakarta Timur. Tidak hanya itu, seorang anggota polisi juga dibacok oleh warga saat penggerebekan tersebut.
Kapolres Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo mengatakan pada pukul 16.00 WIB dilakukan penggerebekan bandar narkoba oleh 4 anggota Polsek Senen pimpinan Iptu Bowo dan dua orang informan (cepu). Penggerebekan dilakukan di RT 12/04 Kelurahan Kebon Manggis Berlan Jakarta Timur, tepatnya samping Komplek Denzipur pinggir Kali Ciliwung .
"Kegiatan penggerebekan tersebut merupakan hasil pengembangan. Kemudian ke 6 orang tersebut meluncur ke TKP di RT 12/04 Kel Kebon Manggis Kecamatan Matraman Jakarta Timur. Tepatnya di luar pagar Kesatriaan belakang YonZikon 11 pinggir kali. Pada saat dilakukan penggerebekan saat mendobrak pintu, didapat 3 orang di dalam," ujar Kapolres, Senin (18/1).
Menurut Kapolres, pada saat akan melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 orang yang diduga bandar, tiba-tiba salah satu orang berteriak minta tolong. Sehingga mengundang teman-teman mereka yang tinggal tidak jauh berdatangan kurang lebih 15 orang sambil membawa parang dan golok.
"Sehingga pemeriksaan tidak jadi dilaksanakan dan tersangka dilepaskan, dan tiba-tiba salah satu warga membacok Iptu Bowo mengenai punggung bagian belakang dan 2 orang atas nama Bripka Topik dan seorang cepu atas nama Sibe loncat menyebur ke Kali Ciliwung untuk menghindari serangan dari warga," ujar Kapolres.
Seketika itu juga massa lari membubarkan diri dan Iptu Bowo ditolong oleh anggotanya. Iptu Bowo lalu dibawa ke RSCM untuk mendapat perawatan.
"Sampai dengan sekarang Bripka Topik dan Sibe yang lompat ke kali belum ditemukan. Sementara Rumah yang dijadikan tempat bandar narkoba dan 6 rumah di polis line. Hasil dari barang penggerebekan tersebut 2 bong alat isap diamankan oleh aparat kepolisian," imbuhnya.