Buang sial, warga Puri Satria Klungkung gelar ritual mandi api
Mereka meyakini tradisi ini sebagai wujud pembersihan diri selama setahun, semacam buang kotoran atau kesialan.
Puri Satria Kawan, Banjar Satria, Dawan, Klungkung punya tradisi unik. Ya Tradisi Lukat (pembersihan diri) Geni merupakan salah satu tradisi yang sudah di warisi warga Puri secara turun temurun.
Kegiatan ini dilakukan pada petang menjelang malam hari. Puluhan muda mudi, remaja, anak-anak hingga orangtua menikmati tradisi mandi bara api dari daun kelapa kering. Mereka meyakini tradisi ini sebagai wujud pembersihan diri selama setahun, semacam buang kotoran atau kesialan dan dilebur dalam bara api.
"Selama setahun tubuh kita penuh dosa. Sebagai wujud penyatuan pada dewa agni (api) kami lakukan pembersihan di tahun 1973 Caka ini," ujar salah seorang peserta Lukat Geni, Senin (23/3) di Puri Satria, Klungkung Bali.
Menurut pemangku Merajan Puri Satria Kawan AA Gede Oka Mangku tradisi lukat geni tersebut bukan merupakan unjuk kebolehan. Namun apa yang dilakukan murni untuk mempertahankan tradisi yang sudah menjadi warisan dari tahun ke tahun. Bahkan tradisi ini sudah ada puluhan tahun.
"Ini sudah dilakukan secara turun temurun untuk penyucian bhuana agung dan pembersihan diri," ujarnya.
Sebelumnya nampak pemuda dan warga berkumpul di Catus Pata. Mereka melakukan persiapan setelah sebelumnya melakukan persembahyangan bersama di Merajan Puri Satria Kawan. Beberapa daun kelapa kering yang sudah diikat juga disiapkan. Begitu api dikobarkan dua kubu yang terpisah beradu saling memandikan api ke tubuh lawan.
"Sebenarnya panas juga pak. Tapi ini kami lakukan dengan penuh kegembiraan jadi rasa sakit dan panas terkena bara api hilang," aku Gung Oka salah seorang pemuda setempat.
Ada satu keyakinan yang ditanamkan kepada para peserta yang terlibat dalam lukat geni tersebut, yakni api dari perakpak tersebut tidak akan melukai atau membakar diri peserta. Tetapi akan membersihkan diri para peserta. Diyakini juga percikan api yang menyala dan membakar tubuh peserta tersebut akan membakar atau menghilangkan sifat sifat negatif dalam tubuh.
Menariknya pada acara ini, salah seorang turis asing menyaksikan dan mengabadikan tradisi ini secara spontan membuka bajunya begitu didesak salah seorang pemuda. Turis asing yang diketahui warga Denmark ini langsung dimandikan api, dan dia heran bisa tertawa.
Baca juga:
Melihat keseruan tradisi mandi dan lempar lumpur di Bali
Tradisi ngarot, pesta panen dan ajang cari jodoh
Unik, wanita di suku ini jadikan rambut orang mati sebagai aksesoris
Bunga layu isyarat tak perawan
Keramat perawan dan perjaka
Ribuan orang serbu Thailand untuk dapatkan tato suci biksu
-
Bagaimana tradisi Ngejot dilakukan di Bali? Tradisi Ngejot merupakan bentuk jalinan silaturahmi antara umat Islam dan Hindu di Bali. Tradisi ini berwujud dalam bentuk mengantarkan makanan kepada sanak saudara maupun tetangga yang berbeda agama, terutama saat hari besar keagamaan seperti Galungan dan Iduladha. "Tradisi ini sudah tumbuh dan berkembang dalam keberagamaan masyarakat Bali. Saling memberi makanan, kue-kue, buah-buahan antar tetangga terdekat di setiap desa atau lingkungan. Selain bentuk persaudaraan, ini juga bentuk kerukunan, yang sudah terbangun sejak lama sampai sekarang,"
-
Apa itu Tradisi Ujungan? Warga di kampung adat Cibadak, Desa Warung Banten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak memiliki sebuah tradisi unik bernama Ujungan.
-
Bagaimana cara melestarikan tari tradisional di Indonesia? Mendidik dan melatih generasi muda untuk mempelajari dan menguasai tari tradisional dari daerah asalnya. Hal ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, sanggar tari, komunitas tari, atau media daring.
-
Di mana tradisi umbah-umbah kloso dilakukan? Di Pandak, Bantul, ada tradisi unik dalam menyambut Bulan Suci Ramadan. Tradisi itu bernama umbah-umbah kloso.
-
Apa yang dimaksud dengan tradisi Ngitung Batih di Trenggalek? Ngitung batih adalah menjumlah anggota keluarga per rumah. Arti ini juga berkaitan dengan jumlah uba rampe takir plonthang yang akan disiapkan. Misalnya keluarga A berjumlah 7 orang, maka perlu dibuat takir plonthang sebanyak tujuh buah.
-
Bagaimana Rizky Febian mengikuti tradisi Pengerupukan di Bali? Rizky Febian, yang telah akrab dengan budaya dan kesenian Jawa Barat, mencoba gamelan dari Pulau Dewata, termasuk kendang dan reong Bali. Prosesi Mengarak Ogoh-ogoh Selain itu, Rizky Febian juga mengikuti prosesi mengarak ogoh-ogoh bersama pemuda setempat dengan dukungan penuh dari Mahalini.