Budi Waseso sebut penyelundupan 300 Kg sabu dari Taiwan modus baru
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebut cara penyelundupan sabu seberat 300 Kg dari Taiwan tergolong modus baru. Mereka menyembunyikan memakai mesin penghalus sepatu dan dikirm melalui jalur laut.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyebut cara penyelundupan sabu seberat 300 Kg dari Taiwan tergolong modus baru. Mereka menyembunyikan memakai mesin penghalus sepatu dan dikirim melalui jalur laut.
"Ini modus baru menggunakan mesin penghalus sepatu," kata Waseso di depan lobi BNN, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (27/7).
Setibanya di Indonesia, mesin penghalus sepatu dikirim memakai mobil boks dan tersusun rapi. Bahkan para pelaku juga menambahkan busa dan ditutup menggunakan plat besi, sehingga tidak terlihat oleh orang.
"Ada perlengkapan kelistrikan juga kabel-kabel untuk kelabui aparat di lapangan. Jadi di-packing lagi pakai kayu. Kemudian ada toolkit untuk membongkarnya juga. Jadi sangat rapi mereka," ungkapnya.
Waseso melanjutkan, setelah barang itu tiba, para pelaku hanya mengambil sabu dan barang lainnya dibuang. "Ini dibongkar, ini diambil, alat yang di atas dibuang enggak ada nilainya, walau sabu seperempatnya dijual bisa beli alat itu lagi," ucapnya.
Sabu ini juga dibungkus dengan cara berbeda seperti pengiriman dari China. Jika pada sebelumnya sabu asal China dibungkus menggunakan kemasan teh, namun kali ini hanya menggunakan plastik alumunium foil.
Adapun target penjualan para pengedar di tempat hiburan malam. Namun, sabu ini dianggap bukan kualitas terbaik. "Kualitas sabu ini juga tidak terlalu baik. Karena kelihatan dari warnanya ada yang putih, ada yang kecokelatan, jadi tidak sama," terangnya.