Buntut penusukan di Depok, TNI AD minta prajurit tahan diri
Buntut penusukan di Depok, TNI AD minta prajurit tahan diri. Dua orang anggota TNI AD ditusuk oleh anggota Brimob di tempat biliar Al Diablo Depok. Serma Darma Adi tewas sementara Serda Nikolas luka-luka. Delapan anggota Brimob sudah diperiksa dalam kasus itu.
Dua orang anggota TNI AD ditusuk oleh anggota Brimob di tempat biliar Al Diablo Depok. Serma Darma Adi tewas sementara Serda Nikolas luka-luka. Delapan anggota Brimob sudah diperiksa dalam kasus itu.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigjen TNI Alfret Denny Tuejeh menyampaikan TNI AD tetap berkomitmen dan percaya akan integritas Polri dalam penanganan kasus ini.
-
Bagaimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kapan Jenderal Wismoyo menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD? Jenderal TNI Wismoyo Arismunandar menjabat Kepala Staf TNI AD dari tahun 1993 sampai 1995.
-
Bagaimana anggota TNI dikeroyok oleh warga? Personel dari Koramil yang dikeroyok menerima banyak sekali pukulan dan tendangan dari warga.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Dimana anggota TNI itu ditemukan? Anggota TNI dari kesatuan POM AD III/Siliwangi itu pertama kali ditemukan tergeletak berlumuran darah oleh warga di halaman bengkel mobil, Jalan Pangkalan 5, Kelurahan Ciketing Udik, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi, Jumat (29/3) sekira pukul 03.30 WIB.
-
Kenapa warga mengeroyok anggota TNI? Pada momen itulah warga yang sedang berada di situasi tersulut emosi kemudian melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI tersebut.
TNI Angkatan Darat menyadari bahwa rasa duka dan kehilangan yang dirasakan keluarga korban tidak hanya dirasakan oleh prajurit TNI AD semata, namun juga dirasakan oleh rekan-rekan Polri dan rakyat Indonesia.
"Saya berharap peristiwa ini adalah yang terakhir, TNI AD telah menekankan ke seluruh jajaran agar dapat menyikapi kejadian dengan bijak dan jangan mengambil langkah-langkah atau tindakan yang justru akan merugikan diri sendiri maupun Institusi," kata Brigjen Alfret.
Kedepan, soliditas dan sinergitas TNI-Polri harus direalisasikan sebagai bagian dari keluarga besar yang erat dan lekat, baik ditingkat pucuk pimpinan maupun anggota, karena sudah sekian lama rakyat Indonesia merindukannya," ujar Kadispenad.
Pada kesempatan ini atas nama Angkatan Darat, Kadispenad juga telah menyampaikan ke seluruh jajaran untuk lebih dapat menyaring dan menjaring berita secara cerdas dan bijak.
"Sesungguhnya situasi seperti saat ini, sangat mudah dimanfaatkan pihak lain untuk memprovokasi dan mengadu domba Institusi TNI dan Polri" kata Lulusan Akmil 1988 ini.
Kadispenad juga berharap agar pengeroyokan anggota polisi yang terjadi beberapa hari lalu di Cijantung agar tidak begitu saja dikaitkan dengan peristiwa di Depok. Sebagaimana telah disampaikan oleh Kodam Jaya melalui Kapendam Jaya, yang melakukan itu adalah kelompok orang tidak dikenal atau OTK.
"Kita tidak boleh berasumsi bahwa setiap peristiwa selalu terkait, oleh karenanya semuanya harus bisa menahan diri untuk tidak berpolemik. Kasihan masyarakat, jika kita disibukan dengan masalah internal. Kapan kita bisa fokus menata masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik," tegasnya.
Kadispenad juga menegaskan, khususnya TNI-Polri, tidak hanya ditingkat menengah ke atas, namun juga sampai tingkat bawah harus berfikir jernih dan obyektif, sehingga dapat mengeliminir berbagai kemungkinan resiko .
"Peristiwa ini merupakan momentum yang sangat berharga bagi TNI-Polri, kita harus menata sinergitas dan soliditas ini secara terstruktur bukan saja dalam pelaksanaan tugas, tetapi juga dalam berinteraksi di luar tugas," tegas Kadispenad.
TNI Angkatan Darat menyerahkan semua permasalahan ini melalui jalur hukum yang sepatutnya. Siapa pun harus mampu menahan diri untuk tidak memperkeruh situasi. Semua pihak harus senantiasa menciptakan suasana yang aman dan damai agar masyarakat juga merasa nyaman dan tenang.
Saat ini kondisi Sersan Nikolas berangsur-angsur membaik. TNI AD memastikan bahwa korban akan mendapatkan pelayanan yang prima.
Baca juga:
3 Anggota Brimob pelaku penusukkan 2 anggota Kodam jadi tersangka
8 Brimob ditangkap terkait penusukan 2 anggota Kodam di biliar Al Diablo
Terlibat keributan di biliar, 1 anggota TNI tewas ditusuk orang tak dikenal
Pembunuh anggota TNI di Bali dituntut 5,5 tahun
Bunuh anggota TNI, anak anggota DPRD Bali divonis 4 tahun bui