Bunuh Saudari Tiri dan Bacok Ibu Hamil, Pelaku Tewas Usai Dilempari Batu Oleh Warga
Peristiwa ini terjadi di Kampung Bikarara, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Pelaku tewas setelah dilempari warga pakai batu.
Kasus pembunuhan terjadi di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT, Kamis (24/12) kemarin. Seorang pria diduga orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), membunuh seorang nenek dan melukai seorang ibu hamil.
Massa yang tidak terima dengan aksi pelaku kemudian mengepung dan membakar rumah pelaku. Massa kemudian menyerang pelaku hingga pelaku tewas.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Bagaimana dampak buruk sadfishing bagi pelaku? Pada akhirnya orang lain akan memberikan stigma negatif terhadap kondisi orang yang melakukan sadfishing.
-
Apa motif pelaku melakukan pembunuhan? Dia sedang pusing mencari uang untuk membiayai kuliah adiknya beserta biaya kebutuhan hidup untuk orangtuanya.
-
Kapan kejadian pembunuhan itu terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
Peristiwa ini terjadi di Kampung Bikarara, Desa Mali Iha, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur.
Pelaku pembunuhan yang juga meninggal dunia dihakimi massa bernama Gerson Dubu Wora (40). Dia membunuh Paulina Pati Bebe (65).
Pelaku juga membacok korban lain yang sedang hamil tujuh bulan bernama Margareta A. Kaka (26). Korban mengalami luka tusukan pada punggung belakang bagian kiri.
Yosep Pinjul (69), suami dari korban Paulina Pati Bebe menjelaskan kronologi peristiwa tersebut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 13.00 Wita, saat Yosep sedang tidur di dalam rumah.
Dia kemudian dikagetkan teriakan minta tolong dari istrinya. Selanjutnya Yosep bangun dan mendapati istri dan anak (Margareta) sudah mengalami luka.
Yosep juga melihat pelaku memegang parang dan berdiri pada sudut rumah. Yosep pun keluar dari rumah dan memberitahukan kepada masyarakat sekitar.
Masyarakat langsung berdatangan ke rumah Yosep mengevakuasi kedua korban. Satu jam kemudian, massa melakukan pengepungan di rumah Yosep karena pelaku masih berada dalam rumah.
Kemudian massa memancing pelaku untuk keluar dari rumah Yosep dengan cara membakar rumah pelaku. Karena merasa terdesak akibat kebakaran api, pelaku keluar dari rumah dengan membawa tombak dan parang.
Kemudian massa melempar pelaku dengan menggunakan batu dengan tujuan melumpuhkan pelaku. Namun pelaku meninggal dunia di tempat kejadian perkara karena kehabisan darah.
Polisi tiba di lokasi kejadian. Polisi mengamankan situasi dan mencari saksi-saksi. Diperoleh informasi tindak pidana pembunuhan terjadi karena pelaku mengalami gangguan jiwa.
Sebelumnya pelaku pernah melakukan pembakaran rumah di Kampung Walu Ate, Desa Koki, Kecamatan Kodi, Kabupaten Sumba Barat Daya dan sempat diamankan di sel Polsek Kodi.
Selain itu, pelaku dan para korban merupakan saudara tiri. Sejumlah warga mengkuatirkan jenazah pelaku ditolak disemayamkan di rumah karena dianggap telah melanggar adat.
"Ada dua korban yang dibacok oleh pelaku yang diduga mengalami gangguan jiwa. Satu orang korban (Paulina) meninggal di tempat kejadian perkara dan satu orang (Margareta) kritis dan sedang dirawat di rumah sakit Karitas Waitabulla, Sumba Barat Daya," ujar Kapolres sumba Barat Daya, AKBP Sigit Harimbawa, melalui Kasat Reskrim Polres Sumba Barat Daya, Iptu Johanes saat dikonfirmasi, Jumat (24/12).
Ia menjelaskan, keluarga dan masyarakat marah karena pelaku bersembunyi di dalam rumah dan tidak mau keluar, sehingga rumah dibakar. Kemudian pelaku keluar dari dalam rumah dan dilempar dengan batu dan tombak oleh keluarga dan masyarakat.
"Karena kehabisan darah akhirnya pelaku meninggal dunia di TKP," tutup Johanes.
Baca juga:
Pengacara Pembunuh Ibu-Anak di Kupang, dari Rekonstruksi Terlihat Tak Ada Perencanaan
Motif Dendam, Dukun Palsu Bunuh 2 Warga Garut dalam Ritual Penggandaan Uang
Tuding Orang Tua Pakai Ilmu Hitam, Empat Pembunuh Balita di Demak Diringkus
Penemuan Balita dengan Luka Sayatan Leher di Demak, Polisi Tangkap 2 Orang
Lihat Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Kupang, Warga Nekat Panjat Pohon