Bupati dan Wakil Sikka Terpilih Dilaporkan ke Bawaslu NTT Atas Dugaan Penistaan Agama
Frederik Fransiskus Baba menganggap pernyataan tersebut sebagai bentuk pelanggaran berat yang mencampuradukkan agama dengan politik.
Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Sikka, Juventus Prima Yoris Kago dan Simon Subandi Supriadi atau paket JOSS dilaporkan ke Bawaslu NTT atas dugaan tindak pidana penistaan agama.
Laporan tersebut diajukan perwakilan masyarakat Sikka Frederik Fransiskus Baba, Jumat (20/12). Menurut Frederik, dugaan penistaan agama terjadi saat kampanye akbar Paket JOSS di Lapangan Gelora Samador pada 21 November 2024.
- Bhabinkamtibmas Bengkalis Ingatkan Warga Terkait Larangan Kampanye di Tempat Ibadah
- Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka Apresiasi Hakim Tangguhkan Penahanan Sukena, Minta Sidang Terus Dikawal
- Waketum PKB: NU Dijadikan Alat Politik oleh Dua Orang
- PKB Dukung Kakak dari TGB Zainul Majdi, Sitti Rohmi Jadi Cagub NTB 2024
"Hari ini saya datang ke Bawaslu NTT untuk melaporkan dugaan pelanggaran serius yang dilakukan saat kampanye paket JOSS. Paket JOSS diduga menyetarakan diri mereka dengan Tuhan Yesus Kristus, tokoh suci dalam agama Kristen," katanya.
Frederik Fransiskus Baba menganggap pernyataan tersebut sebagai bentuk pelanggaran berat yang mencampuradukkan agama dengan politik.
"Ini sangat berbahaya. Demokrasi adalah kebebasan politik, bukan tempat untuk membawa-bawa tokoh suci agama demi popularitas," protes Frederik Fransiskus Baba
Frederik Fransiskus Baba menyebut, tindakan tersebut melanggar aturan dalam Pakta Integritas Pemilu dan UU Pemilu, yang dengan jelas melarang penggunaan isu SARA dalam kampanye.
Ia juga menyoroti kinerja Bawaslu Kabupaten Sikka yang dinilai lalai karena tidak mencatat insiden tersebut sebagai pelanggaran Pemilu. "Bawaslu Sikka ada di lokasi saat kampanye, tetapi tidak mencatat ini sebagai pelanggaran. Ini perlu supervisi dari Bawaslu NTT," tegas Frederik Fransiskus Baba.
Frederik berharap Bawaslu NTT segera mengambil tindakan tegas sesuai aturan hukum, baik melalui KUHP terkait penistaan agama, maupun berdasarkan UU Pemilu. Sebab Bawaslu Sikka tidak menindaklanjuti laporan mereka.
"Kita tidak bisa membiarkan politik SARA menjadi alat meraup dukungan. Ini adalah ancaman serius terhadap kerukunan masyarakat," tutup Frederik Fransiskus Baba.
Untuk diketahui, Paket JOSS diusung Partai Golkar, Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).
Dari total 244.838 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Kabupaten Sikka yang tersebar di 557 Tempat Pemungutan Suara (TPS), partisipasi pemilih tercatat mencapai 69,2% (169.465 suara sah), dengan 75.373 (30,80%) warga tidak menggunakan hak pilihnya.
Dari total suara sah, Paket JOSS mencatat 67.370 suara atau 39,75%, unggul 7.928 suara dari pesaing terdekat, Paket SARR, yang meraih 59.442 suara atau 35,08%. Paket Romantis menempati posisi ketiga dengan 35.402 suara atau 20,89%, sementara Paket FLORIDA berada di urutan terakhir dengan 7.251 suara atau 4,28%.