Buron Kasus Penganiayaan Bocah di Samarinda Ditangkap di Semarang
Riswan (39), buron kasus penganiayaan anak tiri berinisial Aha (7), berhasil ditangkap tim Reskrim Polrestabes Semarang, Selasa (6/8). Di hari yang sama, Riswan dijemput, dan kini ditetapkan tersangka. Riswan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polresta Samarinda sebulan lalu.
Riswan (39), buron kasus penganiayaan anak tiri berinisial Aha (7), berhasil ditangkap tim Reskrim Polrestabes Semarang, Selasa (6/8). Di hari yang sama, Riswan dijemput, dan kini ditetapkan tersangka. Riswan sudah masuk daftar pencarian orang (DPO) Polresta Samarinda sebulan lalu.
"Pelaku kita amankan bersama istrinya. Istrinya sementara berstatus saksi. Sedangkan pelaku (Riswan), kita tahan," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Samarinda, Iptu Rehard Nixon di Polresta Samarinda, Rabu (7/8) sore.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
-
Apa saja tipe gangguan kecemasan pada anak? Mengutip situs Anxiety and Depression Association of America, terdapat beberapa tipe gangguan kecemasan pada anak, antara lain: Gangguan Kecemasan Umum Tipe gangguan kecemasan pada anak yang pertama disebut kecemasan umum atau Generalized Anxiety Disorder (GAD). Ketika gangguan kecemasan pada anak ini terjadi, ia akan merasakan kekhawatiran secara berlebih pada semua hal. Gangguan kecemasan pada anak tipe ini akan membuat pribadi anak menjadi terlalu perfeksionis terhadap berbagai hal. Jika terus berlanjut hingga lebih dari 6 bulan, gangguan kecemasan pada anak akan membuatnya memaksakan diri mencapai semua hal dengan sempurna dan merasa ketakutan atas kesalahan sekecil apapun. Gangguan Kepanikan Tipe gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah gangguan kepanikan atau panic disorder.Pada umumnya, dokter atau psikiater akan melakukan pemeriksaan tipe gangguan kecemasan pada anak apabila ia sudah mengalami minimal dua kali serangan panik secara tiba-tiba tanpa adanya alasan yang jelas.(Foto : istockphoto.com) Kecemasan saat Berpisah Gangguan kecemasan pada anak yang selanjutnya adalah Separation Anxiety Disorder (SAD). Kondisi kecemasan ini biasanya dimulai ketika anak berusia 18 bulan hingga 3 tahun. Diperlukan penanganan yang lebih serius jika terus mengalami gangguan kecemasan pada anak karena hal ini dapat menghambat potensi anak untuk berkembang dan hidup mandiri dengan dirinya sendiri. Kecemasan Sosial Tipe gangguan kecemasan pada anak yang keempat disebut kecemasan sosial atau social anxiety atau fobia sosial. Kondisi ini mengakibatkan anak akan merasa ketakutan ketika diminta berinteraksi dengan dunia sosial. (Foto : istockphoto.com) Selective Mutism Ketika anak secara tiba-tiba menjadi diam membisu apabila ia merasa ketakutan dan panik, ini dapat dikategorikan sebagai gangguan kecemasan pada anak tipe Selective Mutism. Anak yang mengalami gangguan kecemasan ini akan diam, tidak bergerak, tidak berekspresi, menghindari kontak mata, dan menundukkan kepalanya ketika menghadapi situasi yang menegangkan baginya. Fobia Fobia merupakan kondisi ketakutan secara berlebihan terhadap suatu hal. Gangguan kecemasan pada anak yang satu ini dapat menyerang anak apabila ia dihadapkan pada suatu hal yang membuatnya gelisah, menangis, tantrum, rewel, sakit kepala, atau bahkan sakit perut.(Foto : istockphoto.com) Obsessive-compulsive Disorder (OCD) OCD juga termasuk ke dalam tipe gangguan kecemasan pada anak. Kondisi ini biasanya lebih banyak dialami oleh anak pada usia 8 hingga 12 tahun. Anak yang mengalami gangguan kecemasan satu ini akan terobsesi pada suatu hal yang tidak wajar, terutama pada keteraturan dan pengulangan.(Foto : istockphoto.com) Post-traumatic Stress Disorder (PTSD) Tipe gangguan kecemasan pada anak yang terakhir adalah Post-traumatic Stress Disorder atau biasa disebut dengan trauma. Merasa takut atau sedih akan sesuatu hal yang emosional memanglah wajar. Namun, sejumlah anak mungkin akan mengalami trauma jika situasi tersebut sangat mengerikan atau mencekam. Gangguan kecemasan pada anak ini akan mengubah karakter anak secara keseluruhan dan sangat diperlukan penanganan secara khusus agar mental anak membaik.
-
Apa saja tanda cacingan yang dialami oleh anak? Anak kecil yang terkena cacingan biasanya cenderung mengalami diare atau sembelit yang berkepanjangan. Adapun diare tersebut disertai dengan lendir ataupun darah. Selain itu, anak juga akan mengeluhkan perut kembung dan rasa nyeri pada perut.
-
Bagaimana cara meredakan sariawan pada anak? Sariawan pada anak dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu satu minggu. Namun, Anda bisa melakukan beberapa langkah untuk membantu meredakannya. Berikut adalah cara-cara yang bisa Anda coba: 1. Ketahui Penyebabnya: Pastikan Anda tahu penyebab sariawan pada bayi, sehingga penanganan yang tepat dapat diberikan. 2. Jaga Kebersihan Menyusui: Pertahankan kebersihan payudara ibu dan pastikan setelah menyusui, mulut bayi tetap bersih.
-
Apa yang ditemukan pada kerangka bayi tersebut? Setelah kematiannya, bayi itu dimakamkan dengan kalung yang terbuat dari 93 manik-manik faience dan vitreous, serta enam manik-manik cornelian, sebuah temuan yang menunjukkan perawatan yang diterimanya dalam hidup dan mati.
-
Kenapa bayi sering cegukan? Cegukan pada bayi umumnya merupakan fenomena alami dan tidak perlu menjadi sumber kekhawatiran yang berlebihan bagi orangtua.
Kasus itu dilaporkan nenek korban ke Polresta Samarinda, setelah tahu cucunya mengalami luka memar, bibir dan paha kiri kanannya. Saat itu, Aha mengaku dianiaya ayah tirinya, Riswan, menggunakan bambu dan gayung.
"Kita sudah lakukan visum terhadap korban. Pelaku diketahui kabur ke luar kota, dan kita ketahui berada di Semarang, dan berhasil diamankan," ujar Rehard.
Dalam pemeriksaan, Riswan mengaku menganiaya anak tirinya lantaran kesal korban sering mengambil uang di toko usaha miliknya. "Yang diambil nilainya sampai Rp21 juta. Pengakuan pelaku, korban tidak mau tunjukkan dimana uang yang diambil itu, dan digunakan untuk apa," sebut Rehard.
Istri pelaku juga pernah melihat suaminya memukuli korban. Istrinya juga mengingatkan agar tak menggunakan kekerasan pada anak.
"Sementara keterangan istri pelaku seperti itu. Tapi bukan tidak mungkin dari status saksi, jadi tersangka. Kita dalami keterlibatannya sejauh apa," ungkap Rehard.
Kepada wartawan, Riswan mengakui menganiaya anak tirinya itu. Penyebabnya karena kebiasaan korban mengambil uang. Riswan pun sempat membawa anaknya untuk konsultasi ke psikolog anak karena kebiasaan mengambil uang.
"Terakhir mengambil Rp800.000. Kesemuanya sampai Rp21 juta. Saya juga tidak menyangka, anak sendiri yang ambil uang di toko," sebut Riswan.
Meski tahu sedang dicari polisi, Riswan bergeming. Sebelum ke Semarang, dalam pelariannya dia sempat menyinggahi kota lainnya. Hingga akhirnya, pelarian dia berujung penjara Polresta Samarinda. Penyidik menjeratnya dengan UU No 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga serta UU No 35/20014 tentang perubahan UU No 23/2002 tentang Perlindungan Anak.
Baca juga:
Seorang Ayah di Karangasem Aniaya 3 Anaknya, Ada yang Sampai Patah Tulang
Kesal Rumah Berantakan, Irus Aniaya Balita Pakai Tongkat dan Hanger
Kekerasan Anak di Kabupaten Tasikmalaya Meningkat, 7 Bulan Ada 47 Kasus
Kasus Pelecehan Seksual Pada Anak Banyak Berawal dari Media Sosial
Polisi Telisik Nomor Ponsel Grup WA Predator Anak via Game Online