Bus salawat siap antar jemaah umrah dan salat
Bus salawat adalah layanan bus yang disiapkan untuk mengantarkan jemaah haji untuk melaksanakan salat di Masjidil Haram.
Tiga hari ke depan, jemaah haji Indonesia diperkirakan akan segera masuk ke kota Makkah. Mereka akan diberangkatkan dari Madinah setelah menyelesaikan prosesi ibadah Arbain di Masjid Nabawi.
Kegiatan pertama mereka setibanya di Kota Kelahiran Nabi adalah melaksanakan umrah wajib yang menjadi bagian dari rangkaian ibadah haji. Kepala Bidang Transportasi Subhan Cholid mengatakan bahwa bus salawat sudah siap mengantarkan jemaah haji dari pemondokan ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah.
"Sampai di sini, akan kita layani dengan bus salawat untuk yang pertama kali umrah (umrah wajib). Nanti kita akan siapkan bus salawatnya untuk mengantar mereka ke Masjidil Haram," jelas Subhan usai melakukan simulasi operasional bus Salawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Minggu (14/8).
Kepada jemaah haji Indonesia yang akan datang dari madinah mulai Kamis (18/8), Subhan berpesan agar setibanya di hotel Makkah, tidak terburu-buru untuk langsung berangkat ke Masjidil Haram guna melaksanakan umrah. Apalagi jika kedatangannya bersamaan dengan jam waktu salat.
"Kita sarankan mereka (ke Haram) setelah tenang, barangnya sudah kompiit di kamarnya masing-masing, dan secara fisik sudah fresh. Kita juga sarankan agar umrah tidak dilakukan menjelang masuknya waktu salat agar tidak berbenturan dengan orang yang mau berjamaah," terang Subhan.
"Misal jika datangnya Magrib, maka nunggu dulu sampai jam 11 atau 12. Selain busnya sudah sepi, di Haramnya juga sudah lumayan, meski tidak mungkin sepi banget," tambahnya.
Bus salawat adalah layanan bus yang disiapkan untuk mengantarkan jemaah haji untuk melaksanakan salat di Masjidil Haram. Bentuk jamak dari kata salat adalah salawat sehingga bus yang akan mengantarkan jemaah selama 24 jam itu disebut juga dengan bus salawat.
Ada 10 rute perjalanan bus salawat yang akan melayani jemaah haji Indonesia, yaitu: pertama, Aziziyah Janubiyah – Mahbas Jin. Rute ini akan melayani 10.296 jemaah haji Indonesia yang tinggal di pemondokan nomor 307 sampai 315. Untuk mempermudah, para jemaah akan mendapatkan stiker berwarna biru langit sesuai dengan warna stiker yang ditempel di bus salawat. Jumlah bus yang beroperasi pada fase puncak adalah 24 unit.
Kedua, Aziziah Syimalia 1 – Mahbas Jin. Jalur ini akan melayani 14.706 jemaah yang tinggal di pemondokan nomor 401 – 406 serta 409 dan 410. Warna stiker: kuning. Ada 37 bus pada fase puncak.
Ketiga, Aziziah Syimalia 2 – Mahbas Jin. Rute ini akan melayani jemaah yang tinggal di pemondokan nomor 407 dan 408. Warna stiker: merah. Ada 5 bus pada fase puncak.
Keempat, Mahbas Jin – Bab Ali. Jalur ini akan melayani 42.773 jemaah haji yang tinggal di pemondokan nomor 101 – 109, 201 – 207, 301 – 306, serta 503 dan 504. Warna stiker: putih. Jumlah bus yang berperasi pada fase puncak adalah 58 unit.
Kelima, Syisyah Raudhah – Syib Amir. Melayani 10.288 jemaah yang tinggal di pemondokan nomor 501, 502, serta 713 – 716. Warna stiker: ungu. Ada 26 bus yang beroperasi pada fase puncak.
Keenam, Syisyah 1 – Syib Amir. Melayani 11.217 jemaah haji Indonesia yang tinggal di pemondokan nomor 505 – 510, serta 601 – 605. Warna stiker: hijau. Ada 28 bus yang beroperasi pada fase puncak.
Ketujuh, Syisyah 2 – Syib Amir. Melayani 15.768 jemaah yang tinggal di pemondokan 606 – 629. Warna stiker: abu-abu. Ada 38 bus yang beroperasi pada fase puncak.
Kedelapan, Raudhah – Syib Amir. Rute ini akan melayani 12.658 jemaah haji Indonesia yang tinggal di pemondokan 701 – 710. Warna stiker: pink tua. Ada 28 bus yang beroperasi pada fase puncak.
Kesembilan, Biban/Jarwal – Rea Bakhs/Jiad. Rute ini melayani 8.280 jemaah haji Indonesia yang tinggal di pemondokan nomor 801, 804, dan 805. Warna stiker: hitam. Ada 18 bus yang beroperasi pada fase puncak.
Kesepuluh, Misfalah/Nakkasah – Rea Bakhas/Jiad. Akan melayani 14.512 jemaah haji Indonesia yang tinggal di pemondokan nomor 904 – 913. Warna stiker: coklat. Ada 38 bus yang beroperasi pada fase puncak.
-
Dimana sebagian besar jemaah haji Indonesia yang meninggal di tanah suci dirawat? Terkait hal itu, Hilman mengakui memang ada jemaah haji asal Indonesia yang meninggal saat prosesi puncak haji di Mina. Namun mereka wafat saat dalam penanganan petugas kesehatan di tenda-tenda maupun saat dirawat secara intensif di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
-
Kapan jemaah haji tersebut diberangkatkan? Tapi, tadi dia sudah diberangkatkan bersama dengan jemaah haji Kloter 11 asal Maluku Utara,"
-
Kapan jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat ke Arab Saudi? Kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan akan berangkat ke Arab Saudi pada 12 Mei 2024 lalu.
-
Kapan jemaah haji asal Indonesia pulang ke tanah air? Musim haji tahun 2024 telah berakhir. Jemaah haji asal Indonesia telah pulang ke tanah air.
-
Siapa yang berangkat haji? Rezky Aditya merasa sangat bersyukur atas kesempatan yang diberikan oleh Yang Maha Kuasa kepada dirinya dan istrinya, Citra Kirana, untuk dapat menunaikan ibadah haji tahun ini.
-
Kapan calon jamaah haji plus berangkat? Dalam hal waktu tunggu, periode untuk haji plus biasanya lebih singkat dibandingkan haji reguler.Akibatnya, biaya untuk program haji plus cenderung lebih tinggi.
Baca juga:
Siapkan diri jemaah haji, suhu Arab Saudi capai 44 derajat celcius
Meski cuaca 49 derajat, jemaah haji ramai-ramai ke Jabal Uhud
Madinah panas menyengat, jemaah diminta selalu sedia semprotan wajah
Kadaker Airport terus berupaya bebaskan jemaah haji yang bawa jimat
Puluhan jemaah haji tersesat tiap hari di Nabawi
Suhu 49 derajat di Makkah, calon jemaah haji diimbau tak minum es