Caleg Gerindra di Lamongan dan Surabaya juga Terjaring Politik Uang
Polisi mengungkap, dua kasus dugaan money politics jelang coblosan Pemilu 17 April 2019, yaitu di Lamongan pada Senin (15/4) malam dan di Surabaya, Selasa (16/4) dini hari. Kedua kasus dugaan politik uang ini dilakukan oleh Caleg Partai Gerindra.
Polisi mengungkap, dua kasus dugaan money politics jelang coblosan Pemilu 17 April 2019, yaitu di Lamongan pada Senin (15/4) malam dan di Surabaya, Selasa (16/4) dini hari. Kedua kasus dugaan politik uang ini dilakukan oleh Caleg Partai Gerindra.
Dua kasus 'serangan fajar' di masa tenang ini dibenarkan Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera.
-
Kapan Gege meninggal? Joe atau Juhana Sutisna dari P Project mengalami duka atas meninggalnya putra kesayangannya, Edge Thariq alias Gege, pada pertengahan Mei 2024.
-
Kapan pengumuman calon wakil presiden Ganjar Pranowo? PDI Perjuangan bersama partai koalisi secara resmi mengumumkan nama bakal calon wakil presiden Mahfud MD untuk mendampingi Capres Ganjar Pranowo, Rabu, 18 Oktober 2023.
-
Siapa saja Caleg terpilih PDIP yang diminta mundur? Adapun keenam caleg yang diminta mundur tersebut di antaranya dari Dapil 13 meliputi Batang, Pekalongan dan Pemalang, yakni Achmad Ridwan dan satu orang belum terkonfirmasi. Kemudian di Dapil 2 meliputi Kendal, Kabupaten Semarang dan Salatiga ada Diah Kartika Permatasari.Di Dapil 8 meliputi Magelang, Kota Magelang, Boyolali, yakni Eko Susilo dan Dwi Adi Agung Nugroho. Kemudian di Dapil 9 meliputi Purworejo, Wonosobo dan Temanggung ada Elisabeth Intan Kurniasari.
-
Siapa yang memimpin Gerakan Angkatan Baru Indonesia bersama Chaerul Saleh? Kemudian Chaerul dipilih sebagai Wakil Ketua pada Gerakan Angkatan Baru Indonesia bersama Burhanuddin Muhammad Diah sebagai ketuanya.
-
Siapa yang menolak mentah-mentah Kaesang menjadi Gubernur Jakarta? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Mengapa banyak Penghayat Kepercayaan yang mendekati Caleg di setiap pemilu? Mereka adalah kelompok rentan yang sering dimanfaatkan untuk mendulang suara. Ragam perjuangan mereka lakukan guna mendapatkan hak-haknya. Masuk ke pusaran politik adalah salah satu cara, meski pernah mengalami trauma.
"Dugaan sementara adanya money politics. Yang pertama itu kita dapati beberapa hal mengenai uang Rp 1 miliar di Lamongan," kata Barung di Mapolda Jawa Timur.
Sementara Ketua Panwaslu Lamongan, Miftahul Badar menjelaskan, pengungkapan kasus dugaan politik uang ini bermula ketika petugas Polres Lamongan menggelar razia di Jalan Panglima Sudirman sekitar pukul 23.30 WIB.
"Waktu razia itu didapati sebuah mobil berisi uang dan ada atribut partai peserta Pemilu," kata Miftah.
Selain terdapat gambar Parpol tertentu, juga ditemukan gambar Caleg tertentu. Sementara uang yang ditemukan di dalam mobil, masih berada di dalam tas dan belum beramplop.
"Nilainya lebih dari Rp 1 miliar," kata Miftah.
Kemudian polisi membawa dua orang yang berada di dalam mobil untuk dimintai keterangan. "Dari pengungkapan kasus ini, Gakkumdu (Penegaan Hukum Terpadu) sudah memintai keterangan empat orang, tapi masih ada lagi yang kami panggil, sepertinya banyak. Sekarang masih diproses," paparnya.
Kemudian kasus kedua di Surabaya. Di Kota Pahlawan ini, Barung mengatakan, pihaknya kembali menemukan uang sekitar Rp 200 juta, yang diduga, juga akan digunakan untuk serangan fajar di wilayah Gayungan.
"Sama, katanya itu menyangkut dengan kegiatan saksi-saksi Partai Gerindra. Ini yang kita lakukan pengamanan," ungkap Barung.
Terungkapnya kasus ini bermula dari patroli yang dilakukan tim dari Sat Reskrim Polrestabes Surabaya pada Selasa dini hari tadi. Saat berada di Jalan Gayungan, polisi mengamankan mobil mencurigakan, dan mendapati uang ratusan juta rupiah.
"Penindakan ini juga bermula dari kecurigaan tim yang berpatroli terhadap sebuah mobil yang tiba-tiba putar balik. Setelah diperiksa, ternyata ditemukan uang senilai Rp 253 juta," kata Barung.
Saat ini, dugaan praktik money politics jelang coblosan di Surabaya ini juga sudah ditangani oleh Sentra Gakkumdu. "Sudah ditangani oleh Gakkumdu," tegasnya.
(mdk/rnd)