Calon Kapolri Budi Waseso tak pernah lapor LHKPN, ini kata Kompolnas
Budi Waseso tak pernah lapor LHKPN selama jadi pejabat ke PPATK dan KPK.
Kabareskrim Komjen Pol Budi Waseso dinilai tak layak jadi calon Kapolri. Salah satu alasannya karena Budi diketahui tak pernah setor Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara ke KPK dan PPATK.
Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala menyatakan, bahwa dalam wawancaranya tadi dengan para calon Kapolri, Budi Waseso siap menyerahkan LHKPN ke KPK dan PPATK. Menurut Adrianus, Budi sedang menyusun LHKPN.
"Dia bilang tadi sedang menyusun. Dia nggak bilang tidak mau," kata Adrianus usai melakukan wawancara dengan empat calon Kapolri di Gedung Baharkam, Mabes Polri Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan Jumat (6/2).
Adrianus mengaku enggan berurusan dengan persoalan LHKPN kepada empat calon Kapolri. Pasalnya, Kompolnas sempat tidak mendapatkan respon dari KPK dan PPATK terkait pelaporan LHKPN pada proses seleksi Kapolri sebelumnya.
"Kami akan bilang ke presiden, Bapak saja yang minta. Supaya lebih cepat. Daripada kita yang minta KPK ditolak," jelasnya.
Dia menjelaskan, saat melakukan konfirmasi ke KPK, PPATK dan Komnas HAM soal LHKPN, hanya Komnas HAM yang memberikan respons kepada Kompolnas.
"Ditolak KPK waktu kirim pesan ke KPK, apakah orang ini OK? Yang jawab hanya Komnas HAM. KPK dan PPATK tidak jawab tanpa alasan. Kalau kita kirim besar kemungkinan akan terjadi hal yang sama," paparnya.
Terkait soal dugaan kasus dana pengamanan di Sulawesi Utara yang diduga Budi Waseso terlibat, Kompolnas yakin jika Budi Waseso yang saat itu menjabat Paminal sama sekali tidak terlibat dalam dugaan kasus itu.
"Memang kasus Sulut bermasalah. Tapi bukan pada paminalnya Budi Waseso saat itu. Tapi pada pihak-pihak terlibat pengamanan," tukasnya.
Adrian juga menyatakan jika Komjen Budi Waseso mempunyai koleksi senjata tua dan mobil-mobil kuno. "Dia cerita banyak kolektor mobil tua. Kemudian juga banyak koleksi senjata tua," imbuhnya.