Cara Dukun Pengganda Uang Slamet Habisi Korban: Beri Minuman Bercampur Potas
Polda Jawa Tengah mengungkap modus Slamet dukun jagal pengganda uang di Banjarnegara saat memperdaya korbannya. Dia lebih dulu meminta sejumlah uang dan menjanjikan bisa melipatgandakannya sampai miliar Rupiah.
Polda Jawa Tengah mengungkap modus Slamet dukun jagal pengganda uang di Banjarnegara saat memperdaya korbannya. Dia lebih dulu meminta sejumlah uang dan menjanjikan bisa melipatgandakannya sampai miliar Rupiah.
"Mereka dijanjikan, ada yang dijanjikan digandakan Rp50 juta jadi Rp6 M. Dia itu tipu-tipu," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Rabu (5/4).
-
Kenapa dukun itu mengedarkan uang palsu? Ia mengaku sudah menyebarkan uang palsu tersebut kepada dua orang yang di wilayah Doplang, Kabupaten Blora dan Malang.
-
Siapa dukun yang mengedarkan uang palsu di Rembang? Pelaku pengedar uang palsu tersebut berinisial SR (68), warga Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bulu, Kabupaten Rembang.
-
Bagaimana modus dukun itu dalam mengedarkan uang palsu? SR kemudian masuk ke dalam kamar dan mengganti uang tersebut dengan uang palsu. Selanjutnya SR meminta agar uang itu dilarung ke laut sebagai bentuk ritual buang sial.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
-
Kapan Achsanul Qosasi mengembalikan uang ke Kejagung? “Pada hari ini, 16 November 2023 pukul 17.00 WIB sore, tim penyidik Kejagung Tindak Pidana Khusus telah berhasil mengupayakan pengembalian sejumlah uang, yaitu tepatnya sebesar 2.021.000 USD dari saudara AQ dan saudara SDK yang kami terima melalui pengacara yang bersangkutan,” tutur Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Dirdik Jampidsus) Kejaksaan Agung (Kejagung) Kuntadi di Kejagung, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2023).
-
Apa yang dimaksud dengan bunga persen pinjaman? Bunga persen pinjaman adalah biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam kepada pemberi pinjaman sebagai imbalan atas penggunaan dana pinjaman.
Ketika korban menagih, di situlah Slamet naik pitam. Dia kemudian berpura-pura mengajak korban ke rumahnya menggunakan sepeda motor. Di rumah itulah, dia mengatakan pada korban akan melakukan ritual untuk menggandakan uang.
Sesampainya di lokasi, korban malah diberikan minuman yang sudah dicampur potas.
"Jadi korban sering menagih hasil penggandaan uangnya. Tersangka yang kesal kemudian memberikan minuman isinya potas kepada korban. Korban memastikan meninggal langsung dikubur," ungkapnya.
Kasus pembunuhan ini terungkap setelah adanya laporan kehilangan atas nama Paryanto (53) warga Sukabumi Jabar. Dari informasi yang dihimpun keluarga, korban berangkat ke Banjarnegara menemui Slamet. Namun sesampainya di lokasi, korban sempat mengirimkan pesan dan lokasi tujuan melalui aplikasi Whatsapp kepada anaknya.
Dalam pesan itu, korban sempat menuliskan jika dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari, anak diminta datang ke rumah Slamet bersama aparat.
"Ini pintu masuk membongkar kasus Slamet dan pengakuannya membunuh 5 orang yang TKP-nya sama di Desa Balun. Ternyata saat itu ditemukan 9 jenazah," tandasnya.
(mdk/lia)