Cari badan AirAsia, cuaca ekstrem hingga laut keruh jadi kendala
Cuaca ini membuat ROV tak akan berfungsi jika dipaksakan digunakan untuk mendeteksi benda di bawah laut.
Direktur operasional Basarnas Pangkalanbun Marsekal pertama SB Supriadi menyatakan, pencarian badan pesawat AirAsia QZ8501 pada hari ini tak membuahkan hasil. Fokus pencarian pun berada di titik kontak terakhir pesawat tersebut.
"Kita lakukan pencarian masih di titik lost contact terakhir AirAsia. Kita perluas ke timur sampai 210 NM yang kemarin dari 150 NM belum ada hal signifikan," kata SB Supriadi di Lanud Iskandar Pangkalanbun Kalimantan Tengah, Sabtu (3/1).
Menurutnya, hasil deteksi bawah laut menggunakan ROV pun tak membuahkan hasil. Cuaca lagi-lagi menjadi kendali dalam pencarian bangkai pesawat.
"Hasil scan di beberapa titik, yaitu ada dua titik diduga tapi pelaksanaan lewat ROV belum berhasil. Kendala cuaca di lokasi sangat ekstrem pada siang, cuaca buruk, ombak 3-4 meter, dan angin 20-30 knot," terang dia.
Lanjut dia, cuaca ini membuat ROV tak akan berfungsi jika dipaksakan digunakan untuk mendeteksi benda di bawah laut. Hal itu karena kondisi di dalam laut sangat keruh dan gelap.
"Ada hambatan lokasi dengan alat, karena alat terpengaruh gelombang laut. Kemudian visibility di bawah laut cuma 2 meter, artinya cukup butek sulitkan kamera deteksi bawah laut namun kami akan terus coba sampai malam ini," pungkas dia.