Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang mulai marak di Sumatera Selatan menjadi perhatian serius pemerintah. Cuaca di wilayah itu pun dimodifikasi.
Cegah Karhutla Meluas, Cuaca Wilayah Sumsel Dimodifikasi Selama 10 Hari
Teknik modifikasi cuaca (TMC) dilaksanakan untuk mencegah kebakaran meluas ini berlangsung selama sepuluh hari, yakni 8-18 Agustus 2023. Tim yang terlibat menyemai garam di awan dengan tujuan menghasilkan hujan ini. Upaya ini bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)
Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengungkapkan, BMKG memantau saat ini potensi awan penghujan masih terlihat di atas langit Sumsel. TMC dapat dioptimalkan sehingga hujan turun dan pembasahan lahan terurama di kawasan gambut.
"TMC sedang dilakukan hingga 18 Agustus nanti, mudah-mudahan bisa turun hujan," ungkap Ansori, Jumat (11/8).
Secara teknis, penaburan garam dilakukan dua kali sorti di atas awan potensial oleh pesawat jenis Caravan. Satu kali sorti ditebar satu ton garam.
Selanjutnya, TMC dilakukan ke provinsi lain, yakni Jambi dan Riau. Harapannya, karhutla bisa ditekan dengan adanya pembasahan gambut.
"Potensi karhutla sangat besar, TMC diharapkan bisa menekannya," ujarnya.
Selain TMC, pihaknya juga melakukan upaya pemadaman dengan membentuk tim satgas, baik darat maupun udara. Tim udara dibantu 8 unit helikopter untuk pemantauan dan pemadaman secara water boombing.
Seperti diberitakan, karhutla mulai marak terjadi di Sumatera Selatan bersamaan dengan datangnya puncak musim kemarau.
Berdasarkan data sebaran karhutla dari Dinas Kehutanan setempat pada 10 Agustus 2023, karhutla terjadi di hampir di seluruh daerah. Ada yang berada di lahan gambut dan ada juga di lahan mineral.
Kebakaran terbanyak terdeteksi dan terverifikasi di Ogan Ilir yang hampir 30 ha dan Ogan Komering Ilir (OKI) lebih dari 20 hektare lahan gambut yang terbakar dalam sehari. Bahkan, ada karhutla di OKI yang sudah terjadi tiga hari terakhir, yakni berada di kawasan Desa Deling, Kecamatan Pangkalan Lampam.