Cek serpihan diduga AirAsia, Basarnas terhalang ombak 3 meter
Tim SAR belum bisa mengonfirmasi apakah benda tersebut merupakan serpihan pesawat AirAsia.
Tim Basarnas dan Polairud Polda Bangka Belitung mengerahkan kekuatannya untuk mengecek benda diduga serpihan pesawat AirAsia yang ditemukan nelayan di sekitar perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh. Namun pencarian melalui laut terkendala ombak setinggi 3 meter.
"Sekarang ada 2 pesawat ke sana dan Polair mengarah kesana tapi kondisi ombak 3 meter," kata Kapolda Bangka Belitung Brigjen Pol Gatot Subiyaktoro di Posko Manggar, Selasa (30/12).
Hingga kini, kata Gatot, belum ada yang bisa mengonfirmasi benda berukuran 2-4 meter yang dilaporkan berwarna merah dan putih itu. Dengan kondisi cuaca di laut yang sedang berombak tinggi, petugas akan menggunakan helikopter untuk mengangkat benda tersebut.
"Nanti kita naikkan dari helikopter. Belum tahu tapi yang jelas menurut dia (nelayan) bendanya berwarna merah putih," ujar Kapolda.
Pagi tadi Kepolisian Perairan Polda Kepulauan Bangka Belitung menerima laporan penemuan serpihan benda berbentuk segi empat. Laporan penemuan tersebut berasal dari seorang nelayan asal Kecamatan Belinyu pada Senin (29/12), malam.
"Tadi malam anggota kami di Beliyu mendapat informasi, katanya ada nelayan yang bernama Kaha yang melihat benda seperti serpihan pesawat pada Minggu (28/12) sekitar pukul 08.00 WIB, namun nelayan itu tidak tahu benda apa dan melaporkannya ke Polair di Belinyu," ujar Kabag Bin Ops Polair Babel AKBP Adi Nugraha, Selasa (30/12).
Sementara itu, benda diduga serpihan ekor pesawat AirAsia di antara perairan Pulau Belinyu dan Pulau Tujuh. Benda tersebut berbentuk serpihan berwarna merah dan putih.
"Kita diarahkan untuk mengecek ke Pulau Belinyu," ujar salah satu anggota Polairud saat berbincang dengan merdeka.com di Belitung.
Baca juga:
Wakil ketua DPR minta asing buktikan kecanggihan cari AirAsia
Blogger China ramal AirAsia bakal hilang, sebut sosok Black Hand
Ini 13 area pencarian AirAsia QZ 8501
AirAsia QZ8501 hilang di wilayah disebut 'pabrik badai petir'
DPR minta maskapai terus motivasi keluarga penumpang AirAsia
Serpihan benda diduga AirAsia di Pulau Belinyu berukuran 4 meter
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Kenapa kontrak kerja Qorry di Air Asia tidak diperpanjang? Pertemuan Zoom itu diadakan jam satu siang. Pertemuan itu berlangsung 30 menit. Di situ chief atau atasan Qorry meminta maaf karena situasi penerbangan tidak memungkinkan, sehingga kontrak Qorry tidak diperpanjang.